visitaaponce.com

Pertamina NRE, Keppel Infrastructure, Chevron Eksplorasi Proyek Hidrogen Hijau

Pertamina NRE, Keppel Infrastructure, Chevron Eksplorasi Proyek Hidrogen Hijau
Penandatanganan JSA oleh Chevron, Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE), dan Keppel New Energy.(DOK Pribadi.)

PERTAMINA Power Indonesia (Pertamina NRE), Keppel Infrastructure melalui Keppel New Energy Pte Ltd, dan Chevron Corporation melalui Chevron New Energies International Pte Ltd menandatangani joint study agreement (JSA) untuk mengeksplorasi proyek pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau tertentu. Pengembangan itu menggunakan energi terbarukan yang lokasi utamanya berada di Sumatra.

Penandatanganan JSA dilakukan di Nusa Dua, Bali, Jumat (11/11/2022), di Business 20 (B20) Investment Forum, menjelang B20 Summit di Bali. B20 merupakan forum dialog resmi dari G20 yang mewakili komunitas bisnis global. JSA tersebut bermaksud menjajaki kelayakan pengembangan fasilitas hidrogen hijau dengan kapasitas produksi minimal 40.000 ton per tahun yang didukung oleh setidaknya 250-400 MW energi panas bumi pada tahap awal. Fasilitas produksi hidrogen akan memiliki potensi untuk ditingkatkan hingga 80.000 dan 160.000 ton per tahun yang bergantung pada ketersediaan energi panas bumi serta permintaan pasar.

JSA akan menggabungkan kekuatan yang saling melengkapi seperti Pertamina NRE sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia. Keppel Infrastructure merupakan penyedia solusi infrastruktur energi terkemuka yang berbasis di Singapura dengan rekam jejak kuat dalam mengembangkan dan mengoperasikan proyek infrastruktur energi dan lingkungan berskala besar. Chevron ialah perusahaan energi multinasional yang berkomitmen dalam menyediakan energi terjangkau, andal, dan bersih. 

Menurut laporan International Energy Agency (IEA), Indonesia, yang merupakan negara dengan kepadatan penduduk terbesar keempat di dunia memiliki rencana yang baik dalam mencapai net zero emission pada 2060. Hidrogen dan amonia telah diidentifikasi sebagai bahan bakar rendah karbon yang merupakan bagian penting dari perencanaan ini. Amonia juga dapat digunakan untuk mengangkut hidrogen dan berpotensi untuk menggantikan bahan bakar minyak perkapalan (bunker fuel) sebagai solusi rendah karbon dalam industri maritim global.

Indonesia, yang memiliki sekitar 40% dari potensi sumber daya panas bumi dunia, berpeluang dalam pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber energi yang terpercaya dan stabil untuk menghasilkan amonia hijau atau hidrogen hijau. Dannif Danusaputro, CEO Pertamina NRE, mengatakan pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau memiliki peran penting dalam roadmap Net Zero Emissions Indonesia. "Dengan potensi tersebut, kami percaya bahwa Indonesia juga akan memainkan peran kunci dalam produksi hidrogen hijau di Asia. Kami sangat antusias dengan kolaborasi strategis ini karena kami percaya bahwa Keppel dan Chevron adalah perusahaan terkemuka yang memiliki visi yang sama dalam transisi energi seperti kami," ujar Dannif dalam keterangan tertulis, Jumat (11/11).

Cindy Lim, CEO Keppel Infrastructure, mengatakan Indonesia ialah negara dengan sumber daya besar yang memiliki potensi energi terbarukan dan rendah karbon yang sangat tinggi. Pihaknya senang dapat bekerja sama dengan para pemimpin industri, Pertamina dan Chevron, untuk mengeksplorasi penggunaan perdana energi panas bumi dan energi terbarukan lain untuk mengembangkan proyek hidrogen hijau dan amonia hijau, mendukung upaya transisi energi Indonesia, serta mendukung investasi dalam rantai pasokan energi terbarukan di wilayah ini. Hal ini sejalan dengan visi Keppel 2030 yang menempatkan berkelanjutan sebagai inti dari strateginya. Kerja sama ini akan memperluas rekam jejak geografis Keppel Infrastructure dalam menciptakan dan menangkap nilai tambah dari komitmen global untuk mencapai net zero dan transisi energinya.

Austin Knight, wakil presiden Hydrogen, Chevron New Energies, mengimbuhkan perusahaannya memiliki sejarah panjang beroperasi di Indonesia dan bekerja sama dengan Pertamina serta memiliki hubungan kerja yang erat dengan Keppel Infrastructure. Pihaknya berharap dapat memanfaatkan keahlian bersama ini untuk mempelajari dan mengevaluasi peluang bisnis rendah karbon di kawasan ini. Kekuatan Chevron selalu dalam hal memecahkan masalah energi yang besar dan kompleks dan membangun masa depan rendah karbon menjadi peluang-bisnis yang memotivasi perusahaan. Sebagai bentuk dari upaya ini, kita harus bekerjasama untuk mencari cara-cara baru yang inovatif agar dapat terus memproduksi dan mengantarkan energi yang semakin bersih untuk dunia yang terus berkembang.

Keppel Corporation Limited, perusahaan induk dari Keppel Infrastructure, tidak mengharapkan perkembangan yang disebutkan di atas akan berdampak material pada earnings per share dan net tangible asset per share Keppel Corporation untuk tahun anggaran yang sedang berjalan. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat