Perlu Perlindungan bagi Pekerja Sektor Digital
![Perlu Perlindungan bagi Pekerja Sektor Digital](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/46b8c7ffed6305e62ace8ebd5144f928.jpg)
SEKTOR digital merupakan pekerjaan yang sangat potensial. Hanya saja, pekerja di sektor ini rentan kehilangan pekerjaan. Untuk itu, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendorong agar pekerja sektor digital bisa mendapat perlindungan. Pasalnya, ancaman untuk pekerja sektor digital cukup kompleks.
"Posisi pekerja digital dalam industrial sangat lemah, karena mereka rentan kehilangan pekerjaan, jam kerja tidak menentu, penghasilan yang tidak terprediksi, kesenjangan upah berbasis gender, dan tidak memiliki asuransi kesehatan serta perlindungan hukum," tutur LaNyalla dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (6/12).
Kondisi tersebut diperparah dengan dampak pandemi covid-19 yang berkepanjangan. Akibatnya, pemutusan hubungan kerja (PHK) massal pun terjadi. Hal ini juga menimpa platform digital besar seperti GoTo dan lainnya.
"Ada masalah serius di sektor ini. Oleh sebab itu, pemerintah, serikat pekerja, dan organisasi pengusaha harus duduk bersama dan membahas isu ini. Karena ini menyangkut nasib banyak orang, yang rata-rata usia muda dan produktif," katanya lagi.
Baca juga: Pegiat Startup Apresiasi Keberhasilan Jokowi Dorong UMKM Go Digital
Senator asal Jawa Timur itu menambahkan, apalagi pertumbuhan platform digital menjadi bagian dari arah ekonomi baru. Sehingga harus menjadi perhatian para pembuat kebijakan.
"Tumbuhnya sektor ini juga semakin didorong oleh sektor jasa dan teknologi. Artinya sangat positif. Namun, pekerja sektor ini harus mendapat perlindungan dan kepastian secara hukum," ujarnya.
Di Indonesia, kontribusi ekonomi digital diproyeksikan bisa tumbuh hingga 18% pada 2030, jika dibandingkan dengan 4% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2020.
Pernyataan senada tentang rentannya perlindungan terhadap pekerja di sektor digital juga dirilis secara resmi oleh Organisasi Buruh Internasional (ILO). Dengan menyajikan data banyaknya PHK pada sektor ini di beberapa negara belahan dunia. (RO/OL-16)
Terkini Lainnya
Gen Z dan Milenial, Ini yang Diperhatikan dalam Memilih Pekerjaan
Tingkatkan Kebijakan K3 Tanah Air, Kemnaker Gandeng KOSHA
Ombudsman Angkat Bicara Soal Iuran Tapera, Apa Bunyinya?
Komisi V DPR RI Minta Pemerintah Tunda Program Tapera di 2027
Soal Tapera, Menteri PU-Pera Tunggu Usulan dan Arahan DPR RI
Pemerintah Klaim tidak Tergesa-gesa Pungut Iuran Tapera
Ada AI, Ini Pekerjaan yang Terus Berkembang di Masa Depan
Butuh Transformasi Digital Agar Industri Baja Bersaing di Pasar Global
Telkom University dan Sagara Technology Kolaborasi Komitmen Perbanyak Digital Talent
Jadwal Rekrutmen BUMN 2023, Peserta Curang Auto Blacklist
Penyesuaian Sistem Perlindungan Jaminan Sosial Diperlukan
Generasi GIGIH 2.0 Cetak Lulusan Siap Kerja di Bidang Teknologi
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap