visitaaponce.com

BUMN Dinilai Kurang Kreatif Optimalkan Aset Negara

BUMN Dinilai Kurang Kreatif Optimalkan Aset  Negara
BUMN(Dok MI)

DIREKTUR Eksekutif Sinergi BUMN Institute Achmad Yunus menilai Kementerian BUMN tidak optimal dalam memanfaatkan asetnya. Hal ini menanggapi sentilan Presiden Joko Widodo yang menyebut swasta dan BUMN telah menyia-nyiakan aset negara dengan membiarkan banyak lahan yang tidak digarap.

Total aset BUMN secara konsolidasi mencapai hampir Rp9.000 triliun dari 92 BUMN di 2021.

"Hal ini karena kurangnya kreativitas BUMN untuk melakukan optimalisasi aset negara diluar core business mereka," ujarnya kepada wartawan, Rabu (21/12).

Yunus berujar alasan banyak lahan negara yang tidak digarap BUMN karena pembiayaan yang besar untuk optimalisasi aset tersebut. Sementara sumber daya BUMN terbilang terbatas.

Lalu, ketika biaya optimalisasi itu diusulkan oleh salah satu BUMN, kemungkinan terkendala administrasi karena investasi tersebut tidak sejalan dengan bisnis inti mereka, sehingga ujungnya menjadi terbengkalai.

"Misalnya PT Pos Indonesia itu banyak aset lahan strategis, cocok buat hotel. Tapi, kendala dia tidak punya duit untuk kembangkan dan bukan core business mereka di bidang perhotelan. Begitu juga BUMN lain," jelasnya.

Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto menimpalkan, asset utilization ratio (AUR) BUMN atau kemampuan memanfaatkan aset masih terbilang rendah, hanya dikisaran 1-2% saja.

"Artinya apa? banyak asset tapi perputaran relatif rendah. Kenapa ini terjadi, karena pembelian aset yang tidak tepat sasaran," tudingnya.

Kemungkinan lain soal rendahnya AUR BUMN karena biaya pengelolaan aset yang luar biasa besar, sehingga menbutuh capital expenditure (capex) atau belanja modal yang jumbo juga.

"Tidak semua BUMN cukup kuat untuk belanja modal skala besar. Kasus pengelolaan aset yang tidak tepat sasaran harus diusut tuntas. Jika terjadi mismanagement patut dituntut ke meja hukum," pungkasnya. (OL-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat