visitaaponce.com

Bank Sumut Mau IPO, Targetkan Himpun Dana Rp1,49 Triliun

Bank Sumut Mau IPO, Targetkan Himpun Dana Rp1,49 Triliun
Layar pergerakan IHSG di gedung BEI.(Antara)

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO), dengan target dana terhimpun Rp1,49 triliun.

Jadwal perkiraan masa penawaran awal, yaitu mulai 5-18 Januari 2023. Kemudian, perkiraan tanggal efektif pernyataan pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu pada 30 Januari 2023.

Untuk perrkiraan Masa Penawaran Umum akan dilaksanakan pada 1-3 Februari 2023 dan distribusi saham secara elektronik pada 6 Februari 2023. Lalu, perkiraan tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Februari 2023.

Dikutip dari laman e-IPO, Kamis (5/1), perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.934.798.300 saham Atas Nama Seri B, yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal Rp250 per lembar saham.

Baca juga: Catat, BEI Ubah Ketentuan Withdraw Order Saham

Jumlah tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 23,00% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Harga penawaran ke masyarakat berkisar Rp350 s.d Rp510 per lembar saham, melalui Sistem Penawaran Umum Elektronik. Dengan begitu total dana yang diraih Rp 1.496.747.133.000

Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 1 Agustus 2022, perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 2,% dari saham yang ditawarkan saat IPO, untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation (ESA) atau sebanyak-banyaknya 58.695.900 lembar saham, dengan harga pelaksanaan sama dengan harga penawaran.

Lalu, 2,64% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pengumuman RUPS mengenai penambahan modal, untuk program alokasi saham kepada Manajemen dan Karyawan Perseroan (MESOP) atau sebanyak-banyaknya 2,00% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah pelaksanaan IPO.

Implementasi Program ESA dan Program MESOP tersebut sebanyak-banyaknya 259.798.300 saham. Merujuk pada prospektusnya, seluruh dana IPO setelah dikurangi biaya emisi, sekitar 80% akan digunakan sebagai modal kerja guna mendukung ekspansi bisnis Perseroan termasuk kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi.

Baca juga: IHSG Terseok, Pelaku Pasar Antisipasi Sikap Hawkish The Fed

Kemudian, sekitar 20% akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi guna menunjang kegiatan usaha perseroan termasuk layanan digital.

Dalam 20% itu, antara lain sekitar 10% untuk belanja modal (capital expenditure/capex) termasuk pengeluaran untuk aset sewa berupa pembukaan atau perpanjangan sewa unit kantor, unit layanan, renovasi gedung, dan infrastruktur teknologi informasi.

Lalu, sekitar 10% sisanya untuk belanja operasional (operational expenditure), berupa pengembangan jaringan ATM, pengembangan layanan digitalisasi, peningkatan system security, dan pengembangan teknologi informasi lainnya dengan skema manage service.

Perseroan menunjuk PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT UOB Kayhian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan dalam waktu mendatang.(OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat