Dorong Pertumbuhan UMKM, KoinWorks Bentuk Departemen Impact ESG
![Dorong Pertumbuhan UMKM, KoinWorks Bentuk Departemen Impact & ESG](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/7cab006d76bb56a2525451190897ac79.jpg)
BERKOMITMEN untuk menyediakan ekosistem keuangan digital yang lebih inklusif, KoinWorks, yang kini telah menjadi neobank untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pertama di Indonesia, membentuk departemen Impact & ESG (Environment, Social, Governance).
Angelique Timmer, seorang ahli impact finance global, ditunjuk untuk memimpin departemen ini untuk memastikan dampak sosial yang diberikan KoinWorks dapat terukur secara keseluruhan agar dapat terus memberikan produk dan layanan yang berorientasi pada konsumen, dan membantu UMKM agar memiliki bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.
"KoinWorks telah memberikan dampak sosial sejak pertama kali didirikan dengan membuka akses keuangan dan modal usaha kepada UMKM yang belum terlayani oleh lembaga keuangan konvensional (underserved)," kata Angelique dalam keterangan, Senin (13/2)
KoinWorks juga membantu mereka dalam mentransformasi bisnisnya ke platform digital. Akan tetapi, masih banyak yang harus dilakukan untuk pertumbuhan UMKM yang inklusif dan berkelanjutan ke depannya.
“Prioritas utama kami ke depan adalah menampilkan metrik dampak sosial yang akuntabel. Dengan metrik yang tepat, kita tidak hanya dapat melihat bagaimana 65 juta UMKM berkontribusi terhadap perkembangan kelas menengah di Indonesia, melalui angka dan narasi," jelasnya.
"Tetapi kita juga dapat memahami nilai serta kebutuhan mereka secara keseluruhan.” jelas Angelique, yang memiliki pengalaman selama 20 tahun dalam bidang transformasi bisnis berkelanjutan di Indonesia, India, Peru, Bolivia, dan Belanda.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat 65 juta UMKM di Tanah Air, yang berkontribusi sebesar 61,07% terhadap PDB, atau sekitar Rp 8.573 triliun ($600 miliar USD).
UMKM juga mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja nasional. Sayangnya, sekitar 46 juta atau 77,6% UMKM masih tergolong underserved.
Angelique mengatakan,“Ketika kita — perusahaan fintech, mitra bisnis, dan pemerintah — mengetahui dan dapat menjelaskan nilai UMKM dalam metrik dan storytelling, kita dapat berkolaborasi untuk memberikan alternatif terhadap sistem yang ada sehingga dapat melayani kebutuhan UMKM yang masih kurang terlayani."
"Kita juga merangkul mereka ke dalam ekosistem keuangan. Di dunia pasca-COVID-19 ini, harus dipahami bahwa inklusi keuangan adalah strategi yang penting bagi semua,” katanya.
Dengan adanya departemen Impact & ESG di KoinWorks ini, Angelique lebih lanjut menjelaskan,“Selain menyusun impact metrics yang dapat dipertanggungjawabkan, kami juga bertujuan untuk memberikan solusi keuangan dan non-keuangan digital, seperti program-program edukasi untuk menjawab kebutuhan UMKM Indonesia, dan menciptakan komunitas UMKM yang terus berkembang.”
Terkait hal ini, Benedicto Haryono, CEO dan Co-Founder KoinWorks, menyatakan bahwa, “Memberikan dampak sosial berkelanjutan adalah inti dari DNA KoinWorks. Di bawah kepemimpinan Angelique dalam Impact & ESG, kami akan terus mengembangkan inovasi untuk membantu UMKM beradaptasi dan tumbuh di tengah lanskap bisnis yang berkembang."
"Pemahaman Angelique akan pentingnya perubahan pola pikir dalam mendorong inklusi keuangan untuk segmen underserved akan semakin mendukung kami dalam memberdayakan dan menyediakan apa yang benar-benar dibutuhkan pelaku UMKM," jelasnya.
Sejak didirikan pada tahun 2016, KoinWorks telah mendukung sekitar 850.000 UMKM dalam mendapatkan akses pendanaan, di mana 25% dari UMKM ini mendapat pendanaan pertama mereka dari KoinWorks.
Selain itu, KoinWorks juga berhasil menggandakan jumlah UMKM yang dipimpin perempuan (female-led businesses) yang mereka dukung.
Kehadiran departemen Impact & ESG tentunya dapat semakin meningkatkan pertumbuhan ini dan memperkuat komitmen KoinWorks dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) PBB pada tahun 2030. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Bank Sampah harus Berbadan Hukum untuk Permudah Akses Pembiayaan
UMKM Perajin Blangkon di Yogyakarta Diberikan Pembiayaan dan Pendampingan
BNI Dorong Pertumbuhan Bisnis Milik Diaspora di Jepang
Bank DKI Beri Pembiayaan untuk Pengadaan Bus Transjakarta
Kepastian Kuota FLPP 2024 Jadi Tantangan Pemerintahan Prabowo-Gibran
MPX Logistik Terima Pembiayaan Usaha Rp75 Miliar dari Bank Mandiri
Festival IKM 2024 Jadi Ajang Promosi Produk UMKM Klaten
Menggali Keunikan Produk Lokal Kabupaten Sumbawa bersama Program Bale Berdaya
Shopee Ungkap Tren Produk Lokal Favorit Paling Banyak Dicari di Seluruh Indonesia
Pamapersada dan United Tractors Sabet Penghargaan Bina Mitra UMKM 2024
Pengembangan UMKM Butuh Strategi yang Tepat
Forum Komunikasi Mandailing, Pelaku Ushaha Harap Ada Perbaikan Ekonomi di Tingkat UMKM
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap