Boeing Tambah Bahan Bakar Ramah Lingkungan di 2023
![Boeing Tambah Bahan Bakar Ramah Lingkungan di 2023](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/a35c30fb1f3728e0cd62bffe8a89169a.jpg)
BOEING memiliki sejumlah perjanjian untuk membeli 5,6 juta galon (21,2 juta liter) campuran bahan bakar penerbangan berkelanjutan (sustainable aviation fuel/SAF) yang diproduksi oleh Neste, produsen SAF terkemuka di dunia, untuk mendukung operasi komersialnya di Amerika Serikat sepanjang 2023. Nilai perjanjian ini lebih dari dua kali lipat nilai pengadaan SAF Boeing tahun lalu.
“Kami menunjukkan komitmen kami untuk mengurangi jejak karbon dan mengkatalisasi industri SAF,” kata Sheila Remes, Wakil Presiden Boeing Urusan Keberlanjutan Lingkungan. “Pengadaan SAF tahun ini mencapai 25% dari total kebutuhan Boeing atas bahan bakar pesawat jet tahun lalu, termasuk untuk penerbangan produksi, pengiriman, Boeing ecoDemonstrator, serta Dreamlifter, dan kami bermaksud meningkatkan jumlah tersebut di tahun-tahun mendatang,” ungkap Sheila Remes, Wakil Presiden Boeing Urusan Keberlanjutan Lingkungan dalam rilis yang diterima VIVA, Jumat (17/2/2023).
Perjanjian pembelian tersebut meliputi suplai produk Neste MY Sustainable Aviation FuelTM (Neste MY SAF) yang dicampur dengan bahan bakar jet konvensional dengan perbandingan 30/70 untuk menghasilkan campuran SAF. Neste MY SAF terbuat dari 100% limbah terbarukan dan bahan baku residu, seperti minyak goreng dan limbah lemak hewan, dan memenuhi kriteria keberlanjutan yang ketat.
EPIC Fuels dan perusahaan Signature Aviation akan menyediakan 2,3 juta galon, sementara Avfuel akan menyuplai 300.000 galon campuran SAF ini untuk program uji terbang Boeing ecoDemonstrator dan lokasi-lokasi pabrik komersial Boeing di negara bagian Washington dan Carolina Selatan. Boeing juga membeli tambahan 3 juta galon campuran SAF yang sama dari EPIC Fuels dan Signature Aviation untuk menghasilkan keringanan pengurangan emisi dalam penerbangan pengiriman komersial, Dreamlifter, dan penerbangan eksekutif. Manfaat tersebut dihasilkan melalui proses book and claim yang menggantikan bahan bakar minyak bumi dengan SAF pada sistem pengisian bahan bakar di luar suplai bahan bakar perusahaan.
Pada 2021, Boeing berkomitmen untuk mewujudkan tujuan agar pesawat komersialnya mampu dan memiliki sertifikasi layak terbang menggunakan 100% SAF pada 2030. SAF menurunkan emisi CO2 sebanyak 80% dari siklus hidup bahan bakar, yang berpotensi mencapai 100% di masa depan dan sudah dipahami secara luas menawarkan potensi terbesar untuk menghapuskan karbon dari penerbangan dalam waktu 20 hingga 30 tahun mendatang. Terbuat dari beberapa bahan baku, SAF sudah tersertifikasi untuk penggunaan komersial dan sekarang bisa dicampur hingga 50% dengan bahan bakar jet tradisional tanpa memerlukan modifikasi pada pesawat, mesin, atau infrastruktur pengisian bahan bakar.
Berikut ini beberapa tonggak pencapaian penting Boeing yang memungkinkan penggunaan SAF:
Pada Februari 2023, Boeing mengumumkan sebuah tonggak pengujian penting, yakni pengembangan cairan rujukan untuk pesawat jet (jet reference fluid/JRF) untuk memungkinkan uji kompatibilitas SAF dalam rangka membantu mewujudkan komitmen perusahaan untuk memproduksi pesawat terbang yang bisa menggunakan 100% SAF.
Pada 2019, Boeing mulai menawari pelanggannya dengan pilihan penerbangan pengiriman komersial yang ditenagai SAF untuk menunjukkan komitmen dalam mengurangi CO2 dan mendorong lebih jauh lagi penggunaan bahan bakar yang lebih bersih.
Pada 2018, Boeing ecoDemonstrator melakukan uji terbang pesawat komersial yang pertama dalam industri penerbangan dengan menggunakan 100% SAF di kedua mesin pesawat 777 Freighter melalui kerja sama dengan FedEx.
Boeing melakukan uji terbang awal menggunakan SAF pada 2008 sehingga memungkinkan disetujuinya penggunaan SAF secara komersial pada 2011 serta penerbangan untuk pengiriman pesawat pada 2012.
Sebagai perusahaan kedirgantaraan global terkemuka, Boeing membangun, merakit, dan melayani penerbangan komersial, produk pertahanan dan sistem angkasa bagi para pelanggan di lebih dari 150 negara. (OL-13)
Baca Juga: Airlangga: Program B35 Selamatkan Devisa dan Lapangan Kerja
Terkini Lainnya
Begini Dampak Buruk Mesin Menggunakan Bensin Eceran untuk Kendaraan
4 Bahaya jika Tangki Motor Sering Kehabisan Bensin
WWF Dorong Perbankan Perkuat Pengelolaan Risiko Perubahan Iklim
BPS: Inflasi Tahunan 2,84 Persen pada Mei 2024
SBI Terus Dorong Inovasi dan Efisiensi untuk Hadapi Tantangan Industri
Bahaya Tangki Bensin Motor Injeksi jika Kosong, ini Akibatnya
Teknologi Ramah Lingkungan Percepat Terwujudnya Mobilitas Berkelanjutan
11 Tips Membuat Rumah Ramah Lingkungan
10 Kiat Bangun Rumah Ramah Lingkungan yang Bisa Dicoba
Miliki Agrowisata, UMSU akan Menjadi Percontohan Kampus Hijau di Indonesia
PosIND Goes Green Bantu Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca
Limbah Fesyen Hantui Dunia, Busana Daur Ulang Semakin Diminati
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap