visitaaponce.com

Kembalikan Kejayaan Sutra Lokal, Pemprov Sulsel Lakukan Upaya Hulu-Hilir

GUBRNUR Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, mendorong upaya pengembalian kejayaan sutra di Sulsel.

Kabupaten Wajo dan Soppeng menjadi dua daerah sentra pengembangan sutra di Sulsel. Ragam upaya pun dilakukan, dari hulu ke hilir.

Dalam talkshow bertajuk "Mengembalikan Kejayaan Sutra di Kabupaten Wajo dan Soppeng" di International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2023 di Jakarta Convention Canter (JCC), Rabu (1/3), Andi mengungkapkan sutra asli Sulsel pernah berjaya di tahun 1960-an. Produknya bahkan merambah pasar nasional.

“Sayangnya kejayaan itu sempat hilang karena persaingan global, juga munculnya kain-kain impor yang mirip sutra dengan harga lebih murah,” katanya.

Saat ini, Pemerintah Provinsi Sulsel telah melakukan beragam upaya untuk mengembalikan kejayaan sutra Sulsel. Antara lain. Memperbanyak budi daya tanaman murbei untuk menjamin pasokan makan ulat sutra.

Baca juga: Pemeran Kerajian Terbesar Asia Tenggara INACRAFT 2023 Dibuka Hari Ini

“Dari target 4 juta tanaman murbei, sudah tercapai 2,5 juta. Kami akan segera menambah 1,5 juta lagi tahun ini,” ujar Andi.

Pemprov Sulsel juga telah membangun rumah produksi pemintalan sutra yang dilengkapi alat pemintal terbaik dan mesin celup untuk pewarna berstandar ekspor. Hasilnya, masyarakat dapat memproduksi kain-kain sutra yang halus dengan warna menarik dan awet.

“Kami juga berencana untuk mengembangkan bibit ulat sitra sendiri. Saat ini telur ulat sutra masih impor dari Tiongkok,” imbuh Andi.

Ia menambahkan, pembuatan kain sutra sudah menjadi usaha dan kerajinan turun temurun bagi masyarakat Wajo maupun Soppeng.

Baik Pemkab Wajo maupun Soppeng sangat mendukung upaya mengembalikan kejayaan sutra Sulsel. Diyakini, manfaatnya amat besar untuk   meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Pameran INACRAFT

Sementara itu, dengan tema tetap “From Smart Village to Global Market”, INACRAFT ke–23 berkolaborasi dengan Pemprov Sulsel sebagai ikon pameran yang menampilkan produk-produk kerajinan unggulan dan kreatif sekaligus mengangkat kekayaan tradisi, seni dan budaya Sulsel dengan tagline “The Authentic South Sulawesi”.

Pemprov Sulsel mengisi Paviliun Ikon dengan mengangkat miniatur Kapal Pinisi di area utama pameran serta perwakilan 3 suku utama di tiap gerbang INACRAFT yaitu Bugis, Makassar dan Toraja.

Sulsel yang membawa semangat Mengembalikan Kejayaan Sutera Sulawesi turut menampilkan tari dan musik selama pameran serta kuliner khas yang terkenal dan mendapatkan pengakuan warisan budaya tak benda (UNESCO Intangible Cultural Heritage).

Tahun ini Pameran INACRAFT diikuti 1118 UKM peserta mengisi 1200 booth yang terdiri dari 904 anggota ASEPHI, 214 Non Anggota, dan 61 peserta binaan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian BUMN dan Kementerian Hukum dan HAM, 35 BUMN, 255 peserta binaan Dinas/Dekranasda dan dihadiri visitor/tamu khusus internasional. Terdapat 133 peserta kategori Eksportir dan siap ekspor yang tersebar dengan tanda khusus di booth masing-masing. (RO/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat