visitaaponce.com

Adaro Catat Kenaikan Laba 139

Adaro Catat Kenaikan Laba  139%
Laba Adaro naik.(Antara/Prasetyo Utomo)

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)  mencatat rekor profitabilitas yang ditopang oleh kenaikan volume penjualan dan harga batu bara yang masih tinggi pada 2022.  Sehingga EBITDA operasional Full Year  2022 melonjak 139% menjadi $5.030 juta dari $2.104 juta y-o-y. Volume penjualan FY22 naik 19% menjadi 61,34 juta ton dari 51,58 juta ton pada FY21, dan ASP FY22 naik 74% dari FY21.

Presiden Direktur dan CEO Adaro Garibaldi Thohir mengatakan Adaro sukses mencatat rekor kinerja tertinggi dalam tahun yang mengejutkan untuk industri ini.  "Pendapatan naik lebih dua kali lipat menjadi $8,1 miliar berkat operasi yang baik dan efisien, serta dukungan dari kenaikan harga jual untuk produk-produk kami," ujar  Garibaldi.

"Kualitas laba Adaro tercermin pada operasional EBITDA $5,0 miliar dan laba inti $3,0 miliar, yang masing-masing mencatat kenaikan 139% dan 140% y-o-y. Profitabilitas yang tinggi ini akan mendukung kami dalam mempercepat proyek-proyek transformasi dan membangun Adaro yang lebih besar dan lebih ramah lingkungan,” tandasnya. 

Volume penjualan batu bara ADRO telah ditetapkan sebesar 62 juta ton sampai 64 juta ton untuk FY23, yang terdiri dari 58 juta ton sampai 60 juta ton batu bara termal dan 3,8 juta ton sampai 4,3 juta ton batu bara metalurgi dari ADMR. 

Volume produksi ADMR, Balangan Coal Companies dan PT Mustika Indah Permai diperkirakan akan meningkat pada FY23. Angka ini tidak termasuk target tambang Kestrel sebesar 6 juta ton. Nisbah kupas FY23 diperkirakan mencapai 4,2x.

Perusahaan mengalokasikan belanja modal $400 juta sampai $600 juta untuk FY23. Belanja modal ini akan digunakan untuk pengeluaran belanja modal rutin dan ekspansi, terutama untuk bisnis pertambangan, jasa dan logistik. Angka belanja modal ini belum termasuk belanja modal untuk proyek bisnis transformasi di Kaltara.
 
Laba inti ADRO pada FY22 naik 140% menjadi $3.013 juta dari $1.256 juta pada tahun sebelumnya, karena kondisi harga dan keunggulan operasional. Sebagaimana dilaporkan, total laba bersih mencapai $2.831 juta, atau naik 175% y-o-y.

Total aset pada akhir FY22 naik 42% menjadi $10.782 juta dari $7.587 juta pada tahun sebelumnya kare na ditopang kenaikan 125% pada kas menjadi $4.067 juta dari $1.811 juta pada tahun sebelumnya. Aset lancar naik 87% y-o-y menjadi $5.319 juta dari $2.838 juta, sementara
aset non lancar naik 15% y-o-y menjadi $5.463 juta dari $4.749 juta.   (RO/E-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat