visitaaponce.com

Hunian Hijau dengan Sertifikasi Nol Karbon Pertama di Indonesia Hadir di Kawasan Industri Jababeka

Hunian Hijau dengan Sertifikasi Nol Karbon Pertama di Indonesia Hadir di Kawasan Industri Jababeka
Penyerahan sertifikat EDGE kepada hunian vertikal di kawasan Jababeka Ecoloft(MGN/Diza Shafira Wardoyo)

Ecoloft, hunian vertikal di kawasan Jababeka, Cikarang, Jawa Barat, berhasil mendapatkan Sertifikasi EDGE Zero Carbon.

Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) merupakan sistem sertifikasi bangunan hijau yang dikembangkan oleh International Finance Corporation (IFC).

Meski berlokasi di kawasan industri Jababeka, konsep ramah lingkungan yang diusung oleh Ecoloft dapat memberikan rasa nyaman bagi para penghuni. Seluruh proses yang meliputi pembangunan, operasional, dan pemeliharaan juga dilakukan dengan metode termutakhir dan hemat energi.

"Kami percaya pencapaian ini dapat mendorong berbagai inovasi konstruksi berkelanjutan dan berpeluang untuk digemakan dalam membentuk masa depan bangunan hijau di Indonesia," ujar perwakilan Asia Green Real Estate, Alex Buechi, pada Selasa (21/3).

Baca juga: Ikut Perangi Karbon DCVI Perkenalkan Mercedes-Benz Actros / Arocs Euro 5

Penghematan energi Ecoloft diperkirakan mampu mencapai 82%, di saat sejauh ini rata-rata bangunan di Indonesia baru dapat menghemat energi sekitar 20 hingga 40%.

Pengurangan energi yang dilakukan oleh Ecoloft diwujudkan melalui inovasi seperti pengurangan rasio jendela ke dinding, penguatan alat penahan panas eksternal, pemanas air tenaga surya, insulasi untuk atap dan dinding luar, sistem pendingin udara hemat energi, pencahayaan hemat energi, seeta fotovoltaik surya yang menyediakan 50% konsumsi listrik.

Baca juga: Tisu Toilet Produk tak Ramah Lingkungan

Sertifikasi EDGE Zero Carbon untuk apartemen Ecoloft menandakan hunian tersebut siap menjalankan konsep bangunan hijau yang berkelanjutan atau sustainable. Tentunya dengan menjalankan prinsip bangunan hijau, penghematan operasional dapat lebih dimaksimalkan, karena minim penggunaan energi untuk utilitas.

EDGE sebagai inovasi dari IFC yang merupakan bagian dari Bank Dunia adalah standar bangunan hijau dan sertifikasi dalam bentuk software dan aplikasi. EDGE dapat menentukan dengan mudah cara paling hemat dan tepat untuk menghitung penghematan biaya dalam membangun sebuah bangunan hijau.

Hemat biaya operasional

Menurut pimpinan East Asia Green Building Program IFC, Farida Lasida Adji, meskipun membutuhkan penambahan biaya yang besar pada proses awal pembangunan seperti pemasangan panel surya dan lainnya, teknologi ramah lingkungan yang diadaptasi oleh bangunan hijau justru akan mampu menghemat biaya operasional dan perawatan dalam jangka panjang. Hal tersebut juga menjanjikan untuk menarik para investor yang saat ini mulai melirik properti atau aset yang menerapkan nilai keberlanjutan.

Baca juga: Temui Perwakilan Norwegia, Menteri LHK Beberkan Capaian Pengurangan Emisi GRK

Direktur Asia Green Real Estate Radityo Dyota Drestanto mengatakan, perlu adanya perluasan orientasi yang lebih fokus pada konsumen untuk meningkatkan kuantitas bangunan hijau di Indonesia. Jika selama ini fokusnya masih sebatas pada developer atau pemborong saja, perlu ada sosialisasi dan publikasi supaya konsumen menjadi lebih paham mengenai manfaat bangunan hijau.

"Butuh kolaborasi, perlu ada komunikasi tentang bagaimana tingkat penghematan yg terjadi. Tidak hanya dengan developer, tapi juga dengan konsumen," ujar Radityo. (X-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat