visitaaponce.com

Neraca Dagang Catatkan Surplus Ke-35 tetapi Menyusut

Neraca Dagang Catatkan Surplus Ke-35 tetapi Menyusut
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di kawasan Pelabuhan Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/11/2022).(Antara/Muhammad Adimaja.)

NERACA perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada Maret 2023. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai surplus dagang itu mencapai US$2,91 miliar. Itu sekaligus menjadi torehan surplus ke-35 secara beruntun.

Namun data surplus perdagangan tersebut tak sepenuhnya menggembirakan. Pasalnya, BPS juga mencatat nilai surplus dagang Indonesia mengalami penyusutan. "Surplus ini melemah bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya," ujar Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Imam Machdi dalam konferensi pers, Senin (17/4).

Nilai surplus dagang Maret 2023 didapat dari hasil kinerja ekspor yang lebih tinggi ketimbang impor. Tercatat nilai ekspor di bulan ketiga tahun ini sebesar US$23,50 miliar, sedangkan nilai impor di bulan yang sama senilai US$20,59 miliar.

Baca juga: Pemerintah Waspadai Tren Penurunan Ekspor

Imam menyampaikan, surplus neraca dagang itu ditopang oleh kinerja dagang komoditas nonmigas. Neraca komoditas nonmigas membukukan surplus US$4,58 miliar didorong oleh bahan bakar mineral HS27, lemak dan minyak hewan nabati HS15, serta besi dan baja HS72.

Sementara neraca dagang komoditas migas membukukan defisit sebesar US$1,68 miliar. Ini disebabkan oleh dua komoditas utama, yakni, minyak mentah dan hasil minyak.

Baca juga: Perputaran Uang selama Lebaran Diperkirakan Naik 15%

Adapun nilai surplus dagang sepanjang Januari-Maret 2023 tercatat mencapai US$16,57 miliar. Itu berasal dari nilai ekspor di tiga bulan pertama tahun ini sebesar US$63,19 miliar dan nilai impor senilai US$46,62 miliar.

Nilai-nilai tersebut relatif lebih baik dari periode yang sama di 2022. Surplus dagang kala itu tercatat US$14,65 miliar yang berasal dari nilai ekspor US$62,84 dan nilai impor US$48,19 miliar. Itu berarti ada pertumbuhan surplus dagang sebesar 13,04%. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat