Pemerintah Waspadai Tren Penurunan Ekspor
![Pemerintah Waspadai Tren Penurunan Ekspor](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/5c99ddf07372e01ad36c52b867ab6ff3.jpg)
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah terus memantau dan mewaspadai tren penurunan kinerja ekspor Indonesia akibat perlemahan ekonomi global.
"Ini adalah tren yang harus kita waspadai, karena faktor eksternal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang mengalami tekanan berat akibat geopolitik, inflasi tinggi, dan suku bunga tinggi, maupun pengetatan likuiditas," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (17/4).
Penurunan kinerja ekspor nasional, kata Sri Mulyani, turut menyeret perlambatan kinerja industri pengolahan dalam negeri. "Industri manufaktur yang melakukan impor bahan baku dan perantara (intermediate) kontraksi 6,2%," jelas Sri Mulyani.
Baca juga : APBN Maret 2023 Surplus Rp128 Triliun
Ancaman sektor eskternal dari sisi perdagangan itu menurutnya perlu untuk tetap diwaspadai meski berbagai indikator utama perekonomian nasional terbilang solid. Pasalnya, dinamika yang terjadi di level global akan memberikan pengaruh pada ekonomi Indonesia meski dalam skala yang kecil.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) kinerja ekspor Indonesia pada Maret 2023 tercatat mengalami pertumbuhan negatif 11,33% secara tahunan menjadi US$23,50 miliar dari sebelumnya US$26,50 miliar di Maret 2022.
Baca juga : Kinerja Ekspor Industri Pengolahan Sedang Lesu
Selain itu, BPS turut melaporkan bahwa kinerja industri pengolahan mengalami penurunan pada triwulan I 2023. Tercatat, ekspor industri pengolahan di periode Januari-Maret 2023 senilai US$47,78 miliar, lebih rendah 5,40% dibanding periode yang sama di 2022 senilai US$50,51 miliar.
"Kinerja ekspor industri pengolahan pada Maret 2023 memang tumbuh positif secara bulanan, namun masih mencatatkan penurunan selama 3 bulan berturut-turut secara tahunan," ujar Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Imam Machdi dalam konferensi pers, Senin (17/4).
Dari catatan BPS, lanjut dia, penurunan kinerja ekspor industri pengolahan itu banyak dipengaruhi oleh kinerja ekspor tiga komoditas utama, yakni kelapa sawit, pakaian jadi dari tekstil, dan sepatu olahraga. (Z-4)
Terkini Lainnya
DPR Isyaratkan Tolak Usulan Pemberian PMN ke Bank Tanah
4 BUMN dan Bank Tanah Diusulkan Dapat PMN Rp6,1 Triliun
Dana Pemda di Bank Rp192,6 Triliun Dapat Dioptimalkan
Pendanaan APBN untuk IKN hingga Mei Capai Rp5,5 Triliun
Pendapatan APBN Turun 7%, Pengamat Sebut Akibat Kebijakan Masa Lalu
Alokasi Dana Rp71 Triliun untuk Program MBG Masuk Kisaran Defisit 2025
Kemenkeu Sudah Anggarkan Rp700 Miliar untuk PDN Tapi Masih Diretas, Dikorupsi?
Pengelola KEK Nongsa Digital Park Apresiasi Layanan Responsif Bea Cukai
Menkeu: Perkuat Sinergi Tingkatkan Investasi Hijau
Paling Lambat Akhir Juni 2024, Begini Cara Padankan NIK dengan NPWP
Gubernur BI Lapor Ke Presiden, Nilai Tukar Rupiah Segera Menguat
Ke Mana Larinya Iuran Tapera?
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap