visitaaponce.com

Kinerja Ekspor Industri Pengolahan Sedang Lesu

Kinerja Ekspor Industri Pengolahan Sedang Lesu
Pekerja mengangkut kelapa sawit hasil panen di Desa Pucok Lueng, Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Sabtu (4/2).(ANTARA/SYIFA YULINNAS)

BADAN Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa kinerja industri pengolahan mengalami penurunan pada triwulan I 2023. Tercatat, ekspor industri pengolahan di periode Januari-Maret 2023 senilai US$47,78 miliar, lebih rendah 5,40% dibanding periode yang sama di 2022 senilai US$50,51 miliar.

"Kinerja ekspor industri pengolahan pada Maret 2023 memang tumbuh positif secara bulanan, namun masih mencatatkan penurunan selama 3 bulan berturut-turut secara tahunan," ujar Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Imam Machdi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/4).

Dari catatan BPS, lanjut dia, penurunan kinerja ekspor industri pengolahan itu banyak dipengaruhi oleh kinerja ekspor tiga komoditas utama, yakni kelapa sawit, pakaian jadi dari tekstil, dan sepatu olahraga.

Baca juga: Nilai Ekspor Indonesia pada Maret 2023 Capai US$23,50 Miliar

Ekspor kelapa sawit pada tiga bulan pertama di 2023 tercatat senilai US$5,92 miliar, turun 11,34% dibanding periode sama di 2022 yang mencapai US$6,67 miliar. "Penurunan ini utamanya disebabkan oleh menurunnya harga CPO di pasar global," kata Imam.

"Jika didalami berdasarkan negara-negara tujuannya, nilai ekspor minyak kelapa sawit ke India dan Pakistan menurun sementara ke Tiongkok masih meningkat," tambahnya.

Baca juga: Ikappi Heran Pemerintah Baru Gencar Larang Pakaian Impor Bekas

Sedangkan nilai ekspor pakaian jadi dari tekstil pada Januari-Maret 2023 tercatat turun 21,04%menjadi US$1,74 miliar. Penurunan ekspor terdalam terjadi pada Amerika Serikat, yaitu sebesar minus 31,40%. Sedangkan ekspor pakaian jadi dari tekstil ini masih tumbuh ke Jepang sebesar 14,93%.

Sementara nilai ekspor sepatu olahraga pada Januari-Maret 2023 senilai US$1,13 miliar, turun 27,24% dari periode sama tahun lalu yang mencapai US$1,55 miliar. Penurunan terdalam dari ekspor komoditas tersebut terjadi ke Amerika Serikat sebesar 39,61% dan Tiongkok yang turun 38,28%. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat