Indonesia Ajak Asia Pasifik Perkuat Kerja Sama Perpajakan
![Indonesia Ajak Asia Pasifik Perkuat Kerja Sama Perpajakan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/331007a6125a133b138f960ed33eab8a.jpg)
Indonesia mengajak negara-negara Asia Pasifik untuk memperkuat kapasitas fiskal melalui kerja sama di bidang perpajakan. Langkah itu dinilai perlu agar upaya pemulihan ekonomi kawasan pascapandemi covid-19 dan di tengah tantangan global dapat berjalan sesuai harapan.
Demikian disampaikan Direktur Program Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Esther Sri Astuti dalam pembukaan Asia Pacific Tax Forum ke-14 di Jakarta, Rabu (3/5).
"Diperlukan kerja sama internasional yang efektif untuk merespon krisis guna memperluas ruang fiskal melalui peningkatan penerimaan pajak, pencegahan penghindaran pajak dan kebocoran aliran keuangan ilegal guna mencapai kondisi perpajakan yang adil dan merata di setiap kegiatan ekonomi di tingkat global," ujar Eshter.
Baca juga: Bea Cukai Bekali Ketentuan Pabean ke Puluhan Calon Pekerja Migran
Pandemi covid-19, lanjut dia, secara tidak langsung telah menunjukkan pentingnya peranan perpajakan bagi tiap negara. Pagebluk dianggap telah berdampak pada kemerosotan penerimaan pajak, setidaknya selama tiga tahun pandemi menyerang.
Kesadaran mengenai pentingnya peranan pajak tercermin dalam tiga hal. Pertama, pajak berperan dalam membantu pemenuhan kebutuhan dasar seperti pemberian bantuan langsung tunai. Pajak juga mengurangi ketimpangan ekonomi melalui pajak progresif.
Baca juga: Transaksi Mencurigakan Rp349 Triliun Mayoritas Terkait Ekspor-Impor dan Perpajakan
Kedua, saat ekonomi dunia pulih, perpajakan juga akan berperan.
"Meskipun banyak dukungan, baik dalam bentuk bantuan keuangan internasional langsung maupun dalam bentuk keringanan utang, peningkatan kapasitas perpajakan tetap diperlukan untuk meningkatkan penerimaan negara sehingga dapat mendukung pembangunan," jelas Esther.
Ketiga ialah terkait transparansi, termasuk pemantauan pendapatan domestik, bantuan, dan pengeluaran keduanya. Itu semua akan menjadi sangat penting.
Esther menilai upaya substansial untuk membangun kapasitas pajak merupakan inti dari strategi pembangunan yang ditujukan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG's).
"Jadi covid-19 tidak hanya meninggalkan luka pada perekonomian kita, tetapi juga membuka peluang untuk terus tumbuh lebih berkelanjutan dan inklusif. Melalui forum ini, mari kita bersama-sama memperkuat kerja sama dalam rangka penguatan kapasitas fiskal melalui kerja sama di bidang perpajakan," tandasnya. (Z-11)
Terkini Lainnya
Universitas Terbuka Luncurkan Dua Prodi Baru S1 Perpajakan dan S1 Sains Data
Banggar DPR RI: Postur RAPBN 2025 Mampu Respons Tantangan
Tiga Kebijakan Prioritas OJK untuk Daya Ungkit Ekonomi
OIKN Komitmen Ciptakan Lingkungan Investasi yang Kondusif
PAN Dorong Pemerintah Percepat Transformasi Ekonomi
MK Kabulkan Penarikan Permohonan Uji Ketentuan Pajak Penghasilan
Sinar Mas Land Sabet Empat Penghargaan Asia Pacific Property Awards 2024
Inggris Beri Dukungan dan Pengalaman kepada Indonesia untuk Bergabung ke CPTPP
Kawasan Asia Pasifik Masih Jadi Incaran Perusahaan Multinasional
Terobosan Baru dalam Perang Melawan Tuberkulosis Resisten Obat di Asia-Pasifik
ADB Perkirakan Perekonomian Kawasan Asia Tumbuh 4,9% Pada 2024
Sinar Mas Land Masuk Top-Rated ESG Companies List Asia Pasifik
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap