visitaaponce.com

Indonesia Ajak Asia Pasifik Perkuat Kerja Sama Perpajakan

Indonesia Ajak Asia Pasifik Perkuat Kerja Sama Perpajakan
Direktur Program Indef Esther Sri Astuti dan Wapres Maruf Amin menghadiri Asia Pacific Tax Forum.(Medcom.id/Kautsar Widya)

Indonesia mengajak negara-negara Asia Pasifik untuk memperkuat kapasitas fiskal melalui kerja sama di bidang perpajakan. Langkah itu dinilai perlu agar upaya pemulihan ekonomi kawasan pascapandemi covid-19 dan di tengah tantangan global dapat berjalan sesuai harapan.

Demikian disampaikan Direktur Program Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Esther Sri Astuti dalam pembukaan Asia Pacific Tax Forum ke-14 di Jakarta, Rabu (3/5).

"Diperlukan kerja sama internasional yang efektif untuk merespon krisis guna memperluas ruang fiskal melalui peningkatan penerimaan pajak, pencegahan penghindaran pajak dan kebocoran aliran keuangan ilegal guna mencapai kondisi perpajakan yang adil dan merata di setiap kegiatan ekonomi di tingkat global," ujar Eshter.

Baca juga: Bea Cukai Bekali Ketentuan Pabean ke Puluhan Calon Pekerja Migran

Pandemi covid-19, lanjut dia, secara tidak langsung telah menunjukkan pentingnya peranan perpajakan bagi tiap negara. Pagebluk dianggap telah berdampak pada kemerosotan penerimaan pajak, setidaknya selama tiga tahun pandemi menyerang.

Kesadaran mengenai pentingnya peranan pajak tercermin dalam tiga hal. Pertama, pajak berperan dalam membantu pemenuhan kebutuhan dasar seperti pemberian bantuan langsung tunai. Pajak juga mengurangi ketimpangan ekonomi melalui pajak progresif.

Baca juga: Transaksi Mencurigakan Rp349 Triliun Mayoritas Terkait Ekspor-Impor dan Perpajakan

Kedua, saat ekonomi dunia pulih, perpajakan juga akan berperan.

"Meskipun banyak dukungan, baik dalam bentuk bantuan keuangan internasional langsung maupun dalam bentuk keringanan utang, peningkatan kapasitas perpajakan tetap diperlukan untuk meningkatkan penerimaan negara sehingga dapat mendukung pembangunan," jelas Esther.

Ketiga ialah terkait transparansi, termasuk pemantauan pendapatan domestik, bantuan, dan pengeluaran keduanya. Itu semua akan menjadi sangat penting.

Esther menilai upaya substansial untuk membangun kapasitas pajak merupakan inti dari strategi pembangunan yang ditujukan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG's).

"Jadi covid-19 tidak hanya meninggalkan luka pada perekonomian kita, tetapi juga membuka peluang untuk terus tumbuh lebih berkelanjutan dan inklusif. Melalui forum ini, mari kita bersama-sama memperkuat kerja sama dalam rangka penguatan kapasitas fiskal melalui kerja sama di bidang perpajakan," tandasnya. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat