visitaaponce.com

Asia Pasifik Miliki Momentum untuk Berkontribusi Besar bagi Perekonomian Dunia

Asia Pasifik Miliki Momentum untuk Berkontribusi Besar bagi Perekonomian Dunia
Gedung-gedung tua berdiri kokoh di antara belantara pencakar langit di Singapura.(MI/AGUNG WIBOWO)

KAWASAN Asia Pasifik disebut akan berkontribusi hingga 70% terhadap perekonomian dunia tahun ini. Itu sejalan dengan sejumlah proyeksi yang dikeluarkan lembaga internasional mengenai prospek perekonomian kawasan di tengah suramnya kondisi global.

Untuk itu, negara-negara di Asia Pasifik diharapkan mampu menjaga momentum tersebut agar dapat terus memberi kontribusi positif bagi perekonomian dunia.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan dalam pembukaan Asia Pacific Tax Forum ke-14 di Jakarta, Rabu (3/5) menyatakan, dari proyeksi yang dikeluarkan Asian Development Bank (ADB), misalnya, ekonomi di kawasan Asia Pasifik naik dari proyeksi tahun 2022 sebesar 4,2% menjadi 4,8% untuk tahun 2023 dan 2024.

"Indonesia menilai momentum ini harus dapat direspons secara lincah dan bijak terutama untuk mendorong aktivitas perdagangan, investasi, produktivitas, serta membangun ketahanan ekonomi, baik nasional maupun kawasan," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Investasi di Kawasan Asia Pasifik Diprediksi Lebih Cuan

Secara konkret, lanjutnya, Indonesia telah mengambil peran strategis kawasan Asia Pasifik dalam berbagai forum internasional. Indonesia juga terus berkomitmen meningkatkan peran strategisnya di berbagai forum regional, multilateral, dan internasional, terlebih saat ekonomi global tertekan akibat pandemi dan aneka disrupsi.

"Setelah sukses dengan Presidensi G20, tahun ini Indonesia memegang keketuaan ASEAN dengan harapan mampu menjadi motor pertumbuhan ekonomi di kawasan," terang Wapres.

Dari sisi domestik, sambungnya, Indonesia juga telah mengambil langkah-langkah berani dalam situasi yang tidak biasa. Salah satunya ialah pemerintah tetap melanjutkan reformasi kebijakan dan perundang-undangan di bidang ekonomi, di antaranya UU Cipta Kerja, UU Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, serta UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.

Baca juga: Wapres: Ekonomi Syariah Punya Nilai Lebih

"Di samping itu pemerintah terus memperkuat hilirisasi sektor industri untuk membangun industri yang tangguh dan berdaya saing global. Pembangunan infrastruktur pun terus dikebut, termasuk pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara," urai Ma'ruf.

Seluruh upaya tersebut, lanjut dia, diharapkan dapat meningkatkan kemudahan berinvestasi dan menciptakan lapangan kerja, serta turut mendukung upaya pemulihan ekonomi di Indonesia.

Ia pun berharap agar capaian dan langkah yang tengah disiapkan Indonesia, dapat menjadi referensi dan motivasi bagi negara-negara di kawasan Asia Pasifik lainnya untuk semakin kuat secara nasional maupun regional. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat