visitaaponce.com

Luhut Lebih Setuju Produksi Kereta Dalam Negeri Daripada Impor KRL Bekas Jepang

Luhut Lebih Setuju Produksi Kereta Dalam Negeri Daripada Impor KRL Bekas Jepang
Rangkaian KRL Commuter Line berhenti di Stasiun Bogor(MI / Fauziah)

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya masih mengkaji rencana pembelian impor KRL bekas. Namun kendati demikian, Menko Marves itu lebih menyetujui penggunaan KRL buatan dalam negeri.

"Sampai sekarang masih kita bahas. Saya, sih, kalau ditanya lebih setuju yang bikin dalam negeri," tutur Luhut di The Westin Hotel, Jakarta, Selasa (9/5).

Adapun saat ini, pemerintah tengah membahas rencana tersebut dan menunggu hasil audit dari BPKP.

Baca juga : Penumpang KRL Meningkat, Pengamat: Impor Kereta Tak Bisa Dihindari 

"Sekarang kita lagi nunggu laporan terakhir mengenai hasil audit," ungkapnya.

Sementara itu, PT Kereta Commuter Indonesia dan PT Industri Kereta Api sudah menyepakati kontrak pengadaan KRL. 

Baca juga : Erick Thohir Buka Opsi Impor Darurat KRL

Kedua pihak itu sepakat bakal melakukan pengadaan 16 kereta bekas untuk melayani penumpang Jabodetabek. Rangkaian kereta pun rencananya baru akan rampung pada tahun 2025 mendatang.

Di sisi lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut bila opsi pengadaan KRL bekas dari Jepang masih terbuka. 

Potensi impor tersebut masih dibahas mengingat banyaknya kereta yang akan dihenti operasikan pada tahun 2023-2024 mendatang.

“Opsi impor kami masih terbuka, asalkan harganya baik,” kata Erick. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat