KCI Bantah Beli KRL dari Cina Karena Tekanan Pinjaman KCIC
VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba menegaskan pembelian tiga trainset kereta rel listrik (KRL) baru dari Cina tidak ada kaitannya dengan rencana pemerintah pusat untuk meneruskan kereta cepat hingga ke Surabaya.
Sebelumnya, dirumorkan, KCI lebih memilih impor KRL baru dari Cina daripada Jepang karena adanya ancaman penghentian program pinjaman pemerintah Cina kepada Indonesia untuk membangun kereta cepat hingga ke Surabaya. Sebelumnya, KCI selalu melalui impor KRL bukan baru dari Jepang.
"Tidak ada hubungannya," tegas Anne dalam konferensi pers di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (6/2).
Baca juga : Antusiasme Tinggi, 95% Tiket Uji Coba Tahap 1 KA Cepat Habis
Ia menegaskan, setiap pengadaan KRL baru maupun kesepakatan meremajakan kereta atau retrofit dilakukan langsung antarperusahaan yakni KCI dengan perusahaan Cina maupun INKA.
PT KAI, sambungnya hanya melakukan pengawasan bersama Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memastikan tender berjalan sesuai peraturan perundang-undangan.
"Kami diawasi oleh PT KAI, induk kami dan BPKP," jelasnya.
Baca juga : Kereta Cepat Jakarta-Bandung Melaju 220 Km per Jam saat Uji Coba
BPKP telah melakukan kajian terhadap kebutuhan kereta baru untuk KCI dengan mempertimbangkan prediksi lonjakan jumlah penumpang KRL Jabodetabek. Sebagaimana diketahui, Kementerian Perhubungan menargetkan KCI dapat mengangkut 2 juta penumpang pada 2026.
KCI pun membutuhkan 27 trainset baru serta 19 trainset KRL lama diremajakan untuk peningkatan kapasitas dan menggantikan kereta yang sudah harus pensiun mulai tahun ini. Total dana yang dibutuhkan diperkirakan mencapai hampir Rp9 triliun.
Dana tersebut diperoleh dari Penyertaan Modal Negara (PMN), pinjaman KCI kepada bank, dan pinjaman KCI kepada PT (KAI).
Baca juga : Erick Thohir Tunggu Kajian PT KCI dan Inka Soal Impor Kereta Bekas
"Kami berterima kasih kepada pemerintah pusat dan KAI. Jadi kami sudah tidak diperbolehkan mengimpor KRL bukan baru akan tetapi pemerintah pun mendukung melalui penganggaran," ujarnya. (Z-8)
Terkini Lainnya
PT KCI Beli Kereta Baru dari Tiongkok, Harganya Lebih Murah dari KRL Bekas Jepang
Pemerintah Godok Skema Permodalan Impor KRL Baru
BUMN Sudah Ajukan Impor 12 Gerbong Kereta Bekas ke Luhut
Luhut Lebih Setuju Produksi Kereta Dalam Negeri Daripada Impor KRL Bekas Jepang
Penumpang KRL Meningkat, Pengamat: Impor Kereta Tak Bisa Dihindari
DPR Minta KAI Tidak Buru-Buru Impor KRL dari Tiongkok, Prioritaskan Produk Dalam Negeri
Railfans Tertabrak Saat Rekam Video Kereta, KCI Akan Tingkatkan Pengawasan
KCI Butuh Rp9 Triliun demi Tambah Kapasitas Angkutan
Penumpang Kecewa! Perjalanan Commuter Line Via Manggarai Tidak Bisa Dilalui
ADHI Tuntaskan Pembangunan Megaproyek LRT Jabodebek
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap