visitaaponce.com

KCI Butuh Rp9 Triliun demi Tambah Kapasitas Angkutan

KCI Butuh Rp9 Triliun demi Tambah Kapasitas Angkutan
Ilustrasi.(MI/M IRFAN)

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter membutuhkan dana hampir Rp9 triliun untuk menambah kapasitas KRL yang beroperasi di Jabodetabek.

Sebab, Kementerian Perhubungan menargetkan agar KCI dapat mengangkut hingga 2 juta penumpang per hari pada 2026. Jumlah tersebut adalah dua kali lipat dari jumlah penumpang harian yang diangkut saat ini.

Total dana tersebut digunakan untuk membeli 27 KRL impor baru dan meretrofit 19 KRL lama. Pengadaan KRL impor baru di antaranya sudah dilakukan sebanyak 16 trainset dengan PT INKA yang ditandatangani kontraknya pada tahun lalu dengan nilai investasi Rp4 triliun Kemudian, tiga trainset yang dibeli dari perusahaan Tiongkok yang kontraknya ditandatangani akhir Januari lalu dengan nilai Rp780 miliar.

Baca juga : Erick Thohir Tunggu Kajian PT KCI dan Inka Soal Impor Kereta Bekas

"Lalu kami berencana mengadakan lagi delapan trainset. Dengan yang delapan ini diprediksi hampir mencapai Rp9 triliun. Saat ini sedang dalam kajian sembari mempertimbangkan hasil retrofit dan pengadaan KRL baru yang sudah dilakukan," kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba dalam konferensi pers di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (6/2).

Anne mengatakan, sumber pendanaan pengadaan dan retrofit KRL tersebut diperoleh dari Penyertaan Modal Negara (PMN), pinjaman dari bank, dan pinjaman KCI dari PT KAI.

"Sudah pasti dananya ada," tegas Anne.

Baca juga : Penumpang KRL Meningkat, Pengamat: Impor Kereta Tak Bisa Dihindari

Anne menuturkan, KRL baru dan hasil retrofit dari INKA maupun KRL baru dari perusahaan Tiongkok akan tiba secara bertahap pada pertengahan tahun depan. Uji teknis akan dilakukan pada KRL baru maupun retrofit tersebut agar memastikan keamanannya saat beroperasi.

"Ada uji teknis beroperasi sampai 4 ribu kilometer tanpa mengangkut penumpang dan harus tanpa masalah," kata Anne.

KCI memastikan, seluruh KRL baru sudah dibeli dengan memastikan spesifikasi teknisnya sesuai dengan kebutuhan pengoperasian KRL di Indonesia.

Baca juga : KAI Pastikan Pembelian KRL Tiongkok sesuai Spesifikasi Teknis

"Pastinya ada spesifikasi teknis. Harus sesuai dengan yang kita gunakan. Dari lebar rel, lebar luas ruang, sampai pendingin ruangan," imbuhnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat