visitaaponce.com

PT KCI Beli Kereta Baru dari Tiongkok, Harganya Lebih Murah dari KRL Bekas Jepang

PT KCI Beli Kereta Baru dari Tiongkok, Harganya Lebih Murah dari KRL Bekas Jepang
Penumpang berdesakan saat menaiki KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin(MI/IMMANUEL ANTONIUS)

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengungkapkan alasan di balik pihaknya memilih perusahaan asal Tiongkok CRRC Sifang Co. Berdasarkan hasil kajian terhadap proposal penawaran pengadaan kereta dari beberapa perusahaan dari beberapa negara, didapati proposal penawaran dari CRRV Sifang yang paling mendekati spesifikasi teknis yang dibutuhkan oleh KCI.

Selain itu, dari segi nilai harga, CRRC Sifang Co menawarkan harga lebih murah. KCI kemudian menandatangani kontrak pengadaan tiga trainset baru dengan CRRC Sifang Co dengan nilai Rp783 miliar pada akhir Januari lalu.

"Yang pasti lebih murah. Bahkan ada juga perusahaan dari Korea Selatan. Tapi yang dari Tiongkok itu lebih murah dan paling mendekati spesifikasi teknis yang kami tentukan," kata Anne dalam konferensi pers di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (6/2).

Baca juga : KCI Impor 3 KRL dari Tiongkok Senilai Rp783 Miliar

Anne pun menegaskan pihaknya tidak hanya memilih perusahaan tersebut dalam tender pengadaan karena harganya yang lebih murah dibanding para pesaingnya dari negara lain. Tetapi, ia memastikan spesifikasi teknis juga menjadi pertimbangan dalam tender.

"Mereka khusus bikin KRL untuk KCI sesuai dengan hasil survei mereka. Beda dengan Jepang ya. Mereka kebetulan kan membuat juga untuk kebutuhan dalam negerinya. Jadi spesifikasinya tidak akan khusus untuk KCI tapi juga untuk kebutuhan dalam negerinya. Salah satunya itu," jelasnya.

Anne pun mengakui awalnya perusahaan Jepang memberikan penawaran harga yang lebih murah. Namun, di tengah perjalanan proses lelang perusahaan Jepang memperbarui penawarannya dengan menaikkan harga.

Baca juga : Erick Thohir Buka Opsi Impor Darurat KRL

Anne pun memastikan tender telah berjalan sesuai prosedur. Pihaknya diawasi oleh KAI selaku induk perusahaan, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan LKPP dalam melakukan tender.

Sebagaimana diketahui, BPKP telah melakukan kajian terhadap kebutuhan kereta baru untuk KCI dengan mempertimbangkan prediksi lonjakan jumlah penumpang KRL Jabodetabek. Sebagaimana diketahui, Kementerian Perhubungan menargetkan KCI dapat mengangkut 2 juta penumpang pada 2026.

KCI membutuhkan 27 trainset baru serta 19 trainset KRL lama diremajakan untuk peningkatan kapasitas dan menggantikan kereta yang sudah harus pensiun mulai tahun ini. Total dana yang dibutuhkan diperkirakan mencapai hampir Rp9 triliun.

Baca juga : Kemenko Marves: Impor Kereta tidak Mendesak karena Tingkat Okupansi masih Rendah

Dana tersebut diperoleh dari Penyertaan Modal Negara (PMN), pinjaman KCI kepada bank, dan pinjaman KCI kepada PT (KAI). (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat