visitaaponce.com

SW International Bahas Investasi Tiongkok Berbuah Komoditas Kompetitif

SW International Bahas Investasi Tiongkok Berbuah Komoditas Kompetitif
Indonesia memiliki ekonomi yang atraktif terlihat dari resiliensi perekonomian serta pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang atraktif.(Dokumentasi pribadi.)

INDONESIA memiliki ekonomi yang atraktif terlihat dari resiliensi perekonomian serta pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang atraktif. Hal ini menyebabkan investasi di Indonesia cenderung bertumbuh secara berkelanjutan didukung kebijakan pemerintah, salah satunya kewajiban hilirisasi bahan tambang sebelum diekspor ke negara lain. Investasi inilah yang perlu dimanfaatkan oleh Indonesia, baik dari sisi profitabilitas maupun etika kerja yang produktif. 

Itu disampaikan mantan Menteri Keuangan 2014-2016 Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dalam seminar internasional dwibahasa yang digelar SW International selaku induk dari jaringan akuntan publik profesional yang berpusat di Tiongkok untuk menghadirkan perusahaan-perusahaan asal Tiongkok di Indonesia, Jumat (27/5). Turut hadir dalam 168 peserta seminar yang merupakan perwakilan kedutaan besar Tiongkok, organisasi dagang Tiongkok chapter Indonesia, senior manager perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia. 

Bambang mempresentasikan jalur Indonesia meraih kesuksesan dalam dinamika ekonomi melalui pemberdayaan perusahaan Tiongkok. "Kita tidak ingin investasi yang masuk hanya untuk bisnis. Mendapatkan profit tentu, tetapi kita ingin investasi Tiongkok mengubah perilaku ekonomi sehingga akhirnya investasi menghasilkan komoditas kompetitif bagi Indonesia," jelas Bambang.

Baca juga: Waskita Bakal Lego Tiga Tol untuk Kurangi Beban Utang

Dikenal sebagai raksasa ekonomi dunia baru, Tiongkok berhasil melakukan transformasi ekonomi yang sulit diikuti oleh negara lain. Transformasi ekonomi ini diseret oleh transformasi kebijakan politik, transformasi energi, dan transformasi teknologi. Keberhasilan ini terlihat sejak ada keterbukaan perekonomian pada era kepemimpinan Deng Xiaoping sejak 1978 hingga dinobatkan sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia pada 2010. Tiongkok bahkan berhasil melewati posisi yang dulunya ditempati Jepang dan berupaya menyusul posisi raksasa ekonomi dunia di bawah Amerika Serikat.

Indonesia juga berkesempatan mengikuti keberhasilan Tiongkok dalam melakukan transformasi ekonomi. Sebagai negara kepulauan yang memiliki sumber daya melimpah, Indonesia menjadi negara prospektif sebagai tujuan investasi asing. Dalam satu tahun terakhir (kuartal I 2022 hingga kuartal I 2023), Tiongkok menempati negara asing ke-2 dengan jumlah investasi terbesar.

Baca juga: Oyika Mendapat Investasi untuk Percepat Ekspansi Bisnis Baterai 

Masuknya investasi Tiongkok ke Indonesia juga perlu didukung pembiayaan yang efektif dan efisien sehingga memperlancar investasi masuk dan manfaat bagi perekonomian nasional. Direktur Bank ICBC Indonesia Liu Hongbo memaparkan kesiapan infrastruktur dan fasilitas perbankan dalam mendukung masuknya investasi Tiongkok. ICBC melihat peluang tersebut sejak 2007 dengan masuk ke Indonesia melalui proses akuisisi lintas negara. Bank ICBC ialah bank terbesar di dunia saat ini. 

Ketua Umum Perkumpulan Pusat Logistik Berikat Indonesia (PPLBI) Utami Prasetiawati meyoroti pentingnya investasi asing didukung dengan sistem logistik nasional yang mumpuni. Utami memaparkan bahwa Indonesia sedang dalam tahap mendukung sistem logistik yang efektif dan efisien. Pusat Logistik Berikat (PLB) memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya logistik dan efektivitas arus kas. PLB memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan, baik dari sisi kewajiban pembayaran bea masuk dan pajak terkait selama barang berada di gudang, memberikan nilai tambah dengan memungkinkan kombinasi ekspor, maupun proses reparasi serta mengurangi risiko atas ketidakpastian dengan keberadaan barang di gudang yang kebal atas perubahan regulasi pemerintah sewaktu-waktu. Keberadaan PLB akan mendukung Indonesia sebagai Logistic Hub di Asia Tenggara.

Harapannya, baik SW Indonesia maupun SW International, dapat mendukung dan mempercepat proses transformasi ekonomi nasional melalui seminar ini. Sesuai dengan moto Catalyst for Success, SW siap mendukung jaringan klien dan perusahaan lain, termasuk perusahaan asal Tiongkok. Visualisasi moto tersebut dilakukan oleh Chief Executive Officer (CEO) SW Indonesia Michell Suharli yang siap menjadi gerbang investasi dan meraih keberhasilan. Integrasi dari seluruh pelaku usaha, baik nasional maupun multinasional, perlu dikerahkan dalam mendukung keberhasilan, baik investasi asing maupun transformasi ekonomi nasional. (RO/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat