Perusahaan Motor Listrik Diminta Jemput Bola untuk Salurkan Insentif
![Perusahaan Motor Listrik Diminta Jemput Bola untuk Salurkan Insentif](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/4c4e7c208dadbcccf644060eb69eefe2.jpeg)
KETUA Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi mendorong agen pemegang merek (APM) sepeda motor listrik untuk proaktif menggaet konsumen dalam menyalurkan insentif pembelian motor listrik sebesar Rp7 juta per unit.
Nantinya, staf marketing dari suatu APM akan menawarkan program insentif tersebut secara door to door atau pintu ke pintu dengan mendatangi langsung kantor atau toko calon konsumen yang sesuai dengan kriteria penerima insentif motor listrik.
Calon penerima yang dimaksud ialah mereka yang masuk golongan penerima kredit usaha rakyat (KUR), bantuan produktif usaha mikro (BPUM), bantuan subsidi upah, serta pelanggan penerima subsidi listrik sampai 900 volt ampere (VA).
"Saya minta semua APM yang menjadi mitra pemerintah jangan menunggu bola, harus proaktif," kata Budi dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9), Senin (29/5).
"Pihak marketing bisa datangi ke beberapa kantor swasta untuk bisa mengecek nomor induk kependudukan (NIK) masyarakat dan menawari langsung apakah berminat mendaftar sebagai penerima bantuan," tambahnya.
Budi menjelaskan jika dikumpulkan ada 30 juta masyarakat yang terdaftar masuk dalam empat kategori syarat penerima insentif motor listrik. Namun sayangnya, tidak banyak dari mereka yang berminat mendaftarkan diri sebagai penerima bantuan pembelian motor listrik Rp7 juta.
"Dari industri ada yang mengatakan bahwa konsumen masih memiliki motor, kemudian ada yang bilang tidak punya uang untuk membayar sisa pembelian dari Rp7 juta," kata mantan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub itu.
Oleh karenanya, Ketua Aismoli mendorong APM-APM untuk terus berupaya menarik minat konsumen agar bantuan dari pemerintah tersebut berjalan optimal.
Berdasarkan data Aismoli per 28 Mei 2023, sebanyak 599 pendaftar lolos verifikasi insentif motor listrik. Angka ini masih jauh dari target yang dipatok pemerintah sebesar 200 ribu unit motor listrik di tahun ini.
"Memang harus ada banyak peran aktif yang terlibat dan APM juga jangan produksi asal-asalan agar dipercaya konsumen," ucap Budi.
Baca juga: Produsen Motor Listrik Ini Berinovasi dengan Pergantian Baterai Cepat
Pada kesempatan sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Yan Sibarang Tandiele membantah terhambatnya penyaluran insentif motor listrik karena permasalahan teknis di situs bernama Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (Sisapira) yang diluncurkan Kemenperin pada Maret lalu.
"Tidak ada kendala di situ (Sisapira), diler akan sangat cepat mengecek kebenaran (data) permohonan dari konsumen ini," klaimnya.
Yan menerangkan data dalam Sisapira yang merupakan situs khusus sebagai pusat informasi subsidi, mendaftarkan produk dan verifikasi pembelian motor listrik, terintegrasi dengan daftar diler dan produk motor listrik yang bisa dipilih masyarakat untuk membeli kendaraan tersebut.
Setelah diler mengecek kelengkapan data calon pembeli dan dinyatakan lolos verifikasi, diler akan memproses penerbitan surat tanda nomor kendaraan atau STNK motor listrik di Kepolisian RI.
"Saya kurang tahu berapa lama mengurus STNK, tapi potongan harga Rp7 juta itu baru bisa diklaim setelah STNK itu terbit," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Dealer Motor Listrik Indonesia (Ademoli) Indra Novint Noviansyah menjelaskan sudah banyak peminat untuk mendapatkan insentif Rp7 juta per unit. Namun, terhambat prosesnya di Sisapira.
Ia menyebut banyak tahapan yang harus diverifikasi di Sisapira sehingga memerlukan waktu yang tidak cepat untuk memproses penyaluran insentif motor listrik baru.
"Jadi bukan sepi peminat. Di jaringan kita ada 40 ribu pemesanan by name by address. Namun, sampai saat ini pemesanan masih banyak terhambat karena sistemnya belum siap," ujarnya saat dihubungi wartawan, Kamis, (11/5). (A-2)
Terkini Lainnya
Lembaga Pendanaan Kunci Sukses Ekosistem Kendaraan Listrik
Indonesia Sangat Siap Jadi Pesaing di Industri Kendaraan Listrik Global
Ekosistem Baterai dan Kendaraan Listrik Dinilai Belum Lengkap
Airlangga: Lewat Ekonomi Hijau, RI Dapat Keluar dari Middle Income Trap
Jokowi Resmikan Pabrik Cell Baterai Kendaraan Listrik Terbesar se-ASEAN
Menhub: Tamu VIP HUT RI di IKN Harus Pakai Kendaraan Listrik
Pengelola KEK Nongsa Digital Park Apresiasi Layanan Responsif Bea Cukai
Insentif PPNDTP Dorong Penjualan Properti, Ciputra Group Percepat Serah Terima Unit
Di Tengah Depresiasi Rupiah, SMRA Berharap Keberlanjutan Insentif PPN DTP
Pemberi Kerja Patut Melihat UU KIA sebagai Investasi bukan Beban
Program 3 Juta Rumah Harus Sasar Masyarakat Kelompok Ini!
ESDM: Rp7,3 Triliun untuk Subsidi Sepeda Motor Listrik
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap