Sensus Pertanian 2023 Dimulai 1 Juni, Gunakan Tiga Metode
![Sensus Pertanian 2023 Dimulai 1 Juni, Gunakan Tiga Metode](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/a6a88ab6a143ab8f4a163b627dd49e3f.jpg)
BADAN Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan Sensus Pertanian 2023 mulai 1 Juni hingga 31 Juli 2023. Kegiatan itu diharapkan mampu memberikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi pertanian nasional hingga wilayah terpencil.
Demikian disampaikan Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto dalam Apel Siaga Sensus Pertanian 2023 di kantornya, Jakarta, Selasa (30/5). Dia mengatakan, sensus yang dilakukan mulai 1 Juni itu mencakup pencacahan data secara lengkap.
Setidaknya 196 ribu petugas lapangan bakal dikerahkan untuk melalukan sensus tersebut. "196 ribu petugas lapangan yang akan melakukan pencacahan lengkap," ujar Atqo.
Baca juga : Sensus Pertanian 2023
Ada tiga metode sensus yang akan digunakan dalam Sensus Pertanian 2023. Pertama, sensus dilakukan dengan metode konvensional secara door to door menggunakan kertas dan pensil. Kedua, sensus juga dilakukan menggunakan metode lain, yakni petugas mendatangi responden dan pendataannya menggunakan gadget.
Ketiga, sensus juga bakal menggunakan metode mandiri, yaitu, petani atau pun pelaku usaha pertanian dapat melakukan pengisian data secara mandiri.
Baca juga : NTP Maret Meningkat, Tiga Subsektor Pertanian Ini Kuncinya
Melalui tiga metode tersebut, kata Atqo, Sensus Pertanian 2023 akan menangkap isu strategis pertanian seperti urban farming, petani milenial, modernisasi pertanian, dan pendapatan petani sebagai proksi kesejahteraan petani.
"Oleh karena itu, pendataan yang berkualitas dan bermanfaat menjadi sesuatu yang sangat penting. untuk mencapai kualitas dan kebermanfaatan data," jelasnya.
Sensus Pertanian dilakukan berdasarkan mandat Undang Undang 16/1997 tentang Statistik dan rekomendasi Badan Pangan Dunia yang meminta setiap negara menyelenggarakan sensus pertanian minimal 10 tahun sekali.
Kegiatan sensus pertanian telah dilakukan Indonesia sejak 1973. Dus, tahun ini menjadi kali ketujuh sensus pertanian dilakukan. "Insan BPS juga harus memiliki kepedulian terhadap kondisi di lapangan. Saya minta seluruh jajaran memantau jalannya ST 2023 sehingga data akurat dan berkualitas," pungkas Atqo. (Z-4)
Terkini Lainnya
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
Jhonlin Group Teken MoU dengan SANY Group
Jangkau Wilayah Terpencil, Legislator Apresiasi Distribusi BBM Sampai Pelosok
Jokowi: 70 Ribu Pompa Air Dibagikan untuk Atasi Kekeringan
Harga Pangan Melonjak, Garis Kemiskinan Maret Naik
BPS: Rasio Gini Maret Turun Tipis
BPS Catat Deflasi 0,08% pada Juni 2024
BPS Catat Penduduk Miskin di Indonesia Berkurang 680 Ribu Orang
Tingkatkan Daya Adaptasi Pendidikan Nasional terhadap Perkembangan Tantangan Global
Satu Data Perkebunan, Langkah Strategis menuju Perkebunan Berkelanjutan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap