visitaaponce.com

Inflasi AS Turun Lebih Cepat dari Proyeksi Analis

Inflasi AS Turun Lebih Cepat dari Proyeksi Analis
Tren suku bunga Bank Sentral AS selama tiga dekade terakhir.(AFP)

DATA inflasi Amerika Serikat (AS) untuk bulan Mei tercatat melandai. Inflasi AS, secara antar bulan (mtm) turun dari 0,4% menjadi 0,1%, dan secara antar tahun (yoy) turun dari 4,9% menjadi 4%, lebih rendah daripada proyeksi para analis yang hanya berada di kisaran 4,1%. Inflasi inti Amerika secara antar tahun turun tidak banyak dari 5,5% menjadi 5,3%.

Saat ini inflasi Amerika Serikat secara antar tahun merupakan yang terendah sejak Maret 2021. Hal ini tentu saja membuat beban Bank Sentral AS The Fed lebih ringan.

"Inflasi yang rendah ini akan memberikan Informasi tambahan kepada The Fed untuk menentukan keputusan kenaikan tingkat suku bunga untuk ke 11 kalinya atau suku bunga Fed Fund Rate akan bertahan sejenak sebelum melandai," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Rabu (14/6).

Baca juga : Inflasi Amerika Serikat Turun selama 11 Bulan Terakhir

Para pembuat kebijakan, termasuk Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell tampaknya lebih suka untuk tidak menaikkan tingkat suku bunga terlebih dahulu pada bulan Juni ini, sembari tetap membuka peluang untuk kenaikan tingkat suku bunga di masa yang akan datang apabila diperlukan.

"Saat ini, jarak antara inflasi dan tingkat suku bunga The Fed mulai terjaga dengan baik. Namun kami yakin, The Fed belum tentu akan serta merta menurunkan tingkat suku bunga karena akan melihat inflasi inti yang cenderung lebih berat untuk menurunkan inflasi," kata Nico.

Baca juga : Gagal Bayar P2P Lending Fintech, OJK Mesti Tingkatkan Pengawasan

Sektor yang mempengaruhi inflasi AS, sejauh ini yaitu energi, yang menjadi faktor terpenting penurunan inflasi. Sektor energi turun sebanyak 3,6%. Kontribusi penurunan inflasi utamanya adalah bensin yang turun 5,6%, listrik turun 1% dan gas alam juga turun 2,6%. Penurunan inflasi dari sisi energi juga diharapkan dapat terus terjadi, karena harga minyak WTI juga turun.

"Meski penurunan ini telah diantisipasi oleh Arab Saudi, namun kami yakin dalam jangka waktu yang tidak lama lagi, harga minyak akan cenderung lebih murah dan stabil," kata Nico.

Sejauh ini terlihat The Fed akan bertahan dan tidak akan memangkas tingkat suku bunga pada bulan Juni. Begitupun bila inflasi konsisten untuk terus turun. Maka tidak ada alasan bagi The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga pada bulan Juli.

Harapannya, Fed Plot juga berubah sehingga dapat memberikan gambaran langkah selanjutnya dari sisi The Fed. Meski Bank Sentral Australia dan Kanada telah menaikkan tingkat suku bunga, bukan berarti The Fed harus menaikkan tingkat suku bunga.

"Sejauh ini kami yakin The Fed akan bertahan untuk sementara waktu. Namun menjadi pertanyaan apakah dengan level tingkat suku bunga yang ada, inflasi masih akan tetap turun atau justru membutuhkan bantuan The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga agar inflasi didorong turun lebih cepat lagi," kata Nico. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat