visitaaponce.com

Pengangguran Jerman Naik Tipis pada Juni akibat Resesi

Pengangguran Jerman Naik Tipis pada Juni akibat Resesi
Karyawan mengerjakan pompa pemanas di lini produksi perusahaan teknologi pemanas Jerman Viessmann di Allendorf, Jerman barat.(AFP/Yann Schreiber.)

PENGANGGURAN naik tipis di Jerman pada Juni dalam data resmi, Jumat (30/6). Ini merupakan tanda terbaru dari kelemahan ekonomi terbesar di Eropa.

Tingkat pengangguran naik tipis menjadi 5,7% setelah tetap stabil di 5,6% sejak Maret. Demikian angka dari badan tenaga kerja federal BA.

Analis yang disurvei oleh FactSet memperkirakan suku bunga tetap tidak berubah. Jerman, "Merasakan dampak dari kondisi ekonomi yang lebih sulit di pasar tenaga kerja," kata Kepala BA Andrea Nahles dalam suatu pernyataan.

Baca juga: Perekonomian Makmur Jerman bakal Ucapkan Selamat Tinggal?

Secara absolut, jumlah orang yang kehilangan pekerjaan naik sekitar 11.000 bulan ke bulan menjadi 2,55 juta. Bahkan tanpa memperhitungkan kedatangan pengungsi Ukraina yang mencari pekerjaan, tingkat pengangguran Jerman akan meningkat bulan ini.

Jerman jatuh ke dalam resesi teknis pada awal tahun menyusul kontraksi dua kuartal berturut-turut. Ini karena inflasi yang dipicu oleh lonjakan biaya energi dan suku bunga yang lebih tinggi.

Baca juga: Perekonomian Spanyol kembali ke Tingkat sebelum Pandemi

Konsumen terus membatasi pengeluaran mereka dalam beberapa bulan terakhir. Permintaan untuk pinjaman perusahaan dan rumah tangga anjlok karena penaikan suku bunga Bank Sentral Eropa membuat pinjaman menjadi lebih mahal. Lembaga ekonomi terkemuka itu sekarang mengharapkan ekonomi Jerman menyusut 0,2% hingga 0,4% pada 2023.

Sebagai akibat dari prospek yang lebih suram di pusat kekuatan industri Eropa, "Banyak pengusaha tidak terlalu mencari pekerja terampil," kata kepala ekonom KfW Fritzi Koehler-Geib. "Jika keamanan pekerjaan menjadi perhatian yang semakin besar bagi para pekerja, langkah itu dapat menghilangkan sebagian tekanan dari tuntutan upah," imbuh ekonom bank ING, Carsten Brzeski.

Pejabat ECB berulang kali menyatakan keprihatinan tentang upah yang lebih tinggi mendorong inflasi, karena pekerja di banyak negara mendorong kenaikan gaji untuk mengompensasi kenaikan biaya hidup. "Sedikit melemahnya pasar tenaga kerja dapat membantu meredam tekanan upah," kata Brzeski kepada AFP. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat