Kolaborasi dan Strategi yang Tepat DapatMaksimalkan Tata Kelola Perkebunan
DIREKTUR Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alam Syah melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah (Kalteng) yang berkolaborasi dengan Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng demi mengoptimalkan tata kelola kelapa sawit.
"Satgas sawit dituntut agar lebih transparansi dan dapat menjaga nilai kejujuran. Mari berikan legacy pada negara, kita tingkatkan pendapatan untuk negara melalui kontribusi kelapa sawit," ujar Andi Nur Alam Syah saat memberikan arahan pada kunjungan kerja di Palangkaraya, Kalteng, Rabu (5/7).
"Karena 80% pendapatan negara adalah dari perkebunan khususnya kelapa sawit. Kita harus perkuat sinergi demi maksimalkan tata kelola perkebunan kelapa sawit, agar kedepannya pelaksanaan tata kelolanya lebih fokus, efektif, efisien, dan transparan," jelasnya.
Baca juga: Kalbar Jadi Provinsi Percontohan Penomoran STDB Nasional Melalui E-STDB
"Bekerja lebih maksimal dengan menjaga integritas dan berkolaborasi serta lebih berhati-hati dalam merancang maupun menentukan langkah strategis," kata Andi Nur Alam.
"Kegiatan harus benar-benar terencana dan bisa dioperasionalkan, meminimalisir kendala dilapangan dan dapat memberikan solusi tepat bagi kendala tersebut. Kita harus lebih responsif, berkolaborasi, dan akuntabilitas, serta mempertimbangkan segala resiko, agar target dapat tercapai, terarah dengan baik, tepat guna dan dapat dipertanggungjawabkan," papar Andi Nur Alam.
Anggaran Terbatas Jangan Jadi Hambatan
Ia mengimbau, anggaran terbatas jangan jadi hambatan. Dengan adanya keterbatasan anggaran, jangan dijadikan sebagai alasan atau terpaku dan berhenti di situ, jangan patah semangat.
Baca juga: Kecambah Sawit Dilarang Dijual Secara Daring
Karena itu, menurut Andi Nur Alam, harus berpikir kreatif, inovatif dan berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait, salah satunya BPDPKS, dimana tentunya pemanfaatan dana BPDPKS harus dikelola dengan baik demi pekebun semakin maju dan modern.
"Kita harus bisa melihat peluang dan optimalkan kesempatan yang ada, demi mewujudkan harapan pekebun. Untuk itu semua kegiatan harus diperhitungkan dengan baik. Manfaatkan potensi dan peluang yang ada dengan strategi yang bijak," terangnya.
Saat ini, Ditjen perkebunan fokus pada Intensifikasi, dibandingkan ekstensifikasi. Karena melihat 2,8 juta ha kelapa sawit rakyat harus diremajakan, posisi hingga saat ini sudah 287.000 ha yang terealisasi.
Andi Nur menambahkan, dalam pengembangan PSR perlunya pengawasan terhadap tatakelola benih.
Karena itu, benih kelapa sawit tidak boleh dijual bebas tanpa asal-usul sumber benih yang jelas, dan apabila harganya di bawah standar, cikal bakal akan ada banyak benih palsu yang beredar.
Baca juga: Peluncuran OPTIMAL-IPB Dorong Inovasi Sawit 4.0 Berbasis Model 'Deep Learning'
Kalteng merupakan provinsi yang pertama dikunjungi satgas tata kelola sawit, karena Kalteng merupakan salah satu daerah sentra sawit, dan ditambah Riau.
Segera buat tim khusus, kepala dinas harus berstrategi dan inovatif, dengan tidak berpihak, atau kepentingan tertentu.
"Biasakan bekerja sistematis dan berdasarkan SOP. Buka ruang untuk kolaborasi dengan berbagai pihak di antaranya ATRBPN dan KLHK. Jangan biarkan tantangan di lapangan menjadi kendala," kata Andi Nur Alam.
Baca juga: Kementan Dorong 6 Strategi Penguatan Perkebunan Nasional
"Cari solusi yang tepat dan perlunya lakukan mitigasi risiko sedini mungkin. Membangun perkebunan tidak lagi regular seperti biasa, memberi kemudahan ke berbagai pihak namun tentunya harus digarisbawahi asalkan tidak melanggar aturan," terangnya,
Turut disampaikan pada kesempatan yang sama, pemanfaatan teknologi menjadi hal yang tidak dapat diabaikan dalam pengembangan tata kelola perkebunan sehingga ke depannya direncanakan akan dibangun laboratorium geospasial yang menjadi big data perkebunan berupa peta digital. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Konversi Lahan Tambang untuk Pertanian demi Ketahanan Pangan
Perlindungan dan Kesejahteraan bagi Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit
Satu Data Perkebunan, Langkah Strategis menuju Perkebunan Berkelanjutan
Yuk, Berkunjung ke Kebun Teh Taraju Tasikmalaya
PTPN IV Regional III Targetkan Produktivitas CPO Meningkat
Jaga Nilai Ekspor, Kementan Bangun Sistem Ketelusuran Komoditas Perkebunan dari Hulu Hingga Hilir
Prabowo-Gibran Diharapkan Perkuat Daya Saing dan Perlindungan Produk Sawit
16 Invensi Lolos Grant Riset Sawit 2021-2023
Harga Referensi CPO pada Juli Menguat
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Pencurian Sawit harus Diatasi Demi Jaga Iklim Investasi
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap