visitaaponce.com

Ini Empat Emiten Baru Yang Melantai di Bursa Efek Indonesia

Ini  Empat Emiten Baru  Yang Melantai di Bursa Efek Indonesia
Empat emiten siap melantai di Bursa Efek Indonesia(Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Sebanyak emiten baru melakukan penasaran umum perdana saham di pasar modal Indonesia. Mereka yaitu PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM), TEGUK Indonesia (TGUK), PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI), dan PT Carsurin Tbk (CRSN).

Pertama, PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM), yang bergerak di bidang Perdagangan Besar Makanan dan Minuman Lainnya, merupakan distributor resmi Coca-Cola di Indonesia yang memiliki kantor di 2 pulau besar di Indonesia dan melayani puluhan ribu Outlet Retail.

GRPM melepas 309.000.000 saham, setara dengan 20% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan, dengan harga Rp 120 per saham. Dari aksi korporasi ini perseroan menerima dana segar Rp 37.080.000.000.

“Dana yang diraih perseroan dari IPO ini, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan,” kata Direktur Utama Perseroan Agus Susanto, Senin (10/7).

Langkah perusahaan untuk IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan kapasitas pendanaan dan tata kelola untuk lebih baik lagi. Agus optimistis dengan prospek bisnis sebagai distributor yang dijalankan perseroan saat ini.

"Hal ini terlihat dari peningkatan sektor industri makanan dan minuman di Indonesia yang setiap tahun meningkat, terutama di sektor minuman siap minum (ready to drink) dan makanan siap saji,” kata Agus.

Kedua, TEGUK Indonesia (TGUK), perusahaan di industri F&B minuman kekinian di Indonesia juga melakukan IPO. Dalam tahap evaluasi perusahaan, perusahaan dinilai tidak memiliki utang, membukukan laba positif, dengan model usaha sendiri (no-franchise dan no venture) sejak didirikan, dan produk bersertifikasi halal.

Hal ini yang menjadikan saham TGUK masuk menjadi bagian dari “saham Syariah” di bursa Indonesia. Secara data, studi yang dilakukan NAS Consulting & Research menemukan perusahaan makanan dan minuman yang melantai di BEI mencatatkan nilai saham yang terus meningkat.

“Melalui IPO, kami akan memperbanyak gerai, memperkuat kapasitas produksi , meningkatkan jangkauan pemasaran dan inovasi digital,” kata CEO Minuman TEGUK, Maulana Hakim dan Founder Najib Wahab.

Harga penawaran tertinggi yang tercatat untuk saham TGUK seharga Rp 110,- per saham kini bisa didapatkan di semua platform aplikasi digital jual beli saham.

Ketiga, PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI), emiten jasa penyedia sewa alat berat berserta operator untuk proyek-proyek strategis. Perusahaan melepas sebanyak 400.000.000 saham melalui penawaran umum perdana IPO), dengan harga penawaran sebesar Rp 100 per saham.

WIDI juga menerbitkan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi calon investor yang membeli saham pada Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan ini. Setiap pemegang 20 saham baru Perseroan berhak memperoleh 21 waran.

Setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 1 tahun sejak pencatatan. Harga pelaksanaan waran sebesar Rp 120 per lembar.

Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, apabila dilaksanakan seluruhnya oleh pemegang saham adalah sebesar Rp50.400.000.000, yang mana seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja. Masa pelaksanaan waran mulai tanggal 10 Januari 2024 sampai dengan 09 Juli 2024.

Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini sebesar Rp 40 miliar setelah dikurangi dengan biaya IPO, rencananya akan digunakan sekitar sebesar Rp 22,2 miliar untuk pembelian alat berat. Sisanya akan digunakan untuk operasional dan modal kerja Perseroan.

Bernard Widianto, Direktur Utama WIDI menyampaikan Perseroan melakukan aksi korporasi melalui IPO, untuk mendukung sumber pendanaan Perseroan dalam meningkatkan kapasitas dan menambah jenis alat berat perseroan sehingga dapat memenuhi permintaan pelanggan lama dan pelanggan baru.

“Dengan meningkatnya kapasitas dan menambah jenis alat berat akan berdampak pada peningkatan profit yang pada akhirnya value perusahaan akan meningkat,” kata Bernard.

Keempat, yaitu PT Carsurin Tbk (CRSN), perusahaan yang bergerak di sektor Testing, Inspection, and Certification (TIC) juga melakukan IPO. Carsurin melepas sebanyak-banyaknya 600 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Ini mewakili 20,75% dari modal ditempatkan.

Harga Initial Public Offering (IPO) CRSN sebesar Rp 125 per saham. Alhasil, perusahaan berpotensi memperoleh dana segar sebanyak Rp75 miliar. 

Sebagian besar perolehan dari dana IPO akan menjadi sumber kapital yang dialokasikan untuk revitalisasi laboratorium, penambahan kuantitas peralatan operasional dengan teknologi paling terkini.

“Juga renovasi kantor guna tercipta iklim bekerja yang lebih baik dan bermuara pada keunggulan eskalasi inovasi. Dana yang tersisa akan diutilisasi untuk memperkuat modal kerja perusahaan,” kata Sheila Maria Tiwan, Direktur Utama PT Carsurin Tbk. (Try/E-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat