visitaaponce.com

Kelangkaan Elpiji 3kg Disebakan oleh Buruknya Distribusi

Kelangkaan Elpiji 3kg Disebakan oleh Buruknya Distribusi
Kelangkaan gas Elpiji 3kg(MI / Amir MR)

DIREKTUR Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji mengatakan kelangkaan pasokan liquefied petroleum gas (LPG) tabung 3kg disebabkan karena kebijakan distribusi yang tidak berjalan dengan baik, khususnya di wilayah terpencil.

"Bukan jumlah Elpij nya yang kurang. Kita telah menambah kuota buat tahun ini. Ini soal distribusinya yang bermasalah. LPG 3kgnya ada. Pengambilannya yang butuh waktu. Masyarakat jauh kalau harus ke pangkalan, mengantre dan menjadi susah," kata Tutuka, di Jakarta, Senin (31/7).

Hal ini yang kemudian menyebabkan kelangkaan elpij 3kg di sejumlah wilayah. Untuk itu, kata dia, Pemerintah akan turun untuk menerapkan registrasi di lapangan agar konsumen bisa membeli Elpij 3kg.

Baca juga : Anggota DPR RI Pastikan Pasokan Elpiji Subsidi di Pemalang dan Sekitarnya masih Aman

"Pertamina membuat aturan dan kebijakan, untuk pengecer ini akses jualnya hanya 20 persen. Tampaknya ini ada sosialisasi yang kurang kencang (di lapangan)," kata Tutuka.

Baca juga : Direksi Patra Niaga Kunjungi Pangkalan Elpiji di Semarang, Pastikan Stok Aman

Akibat jumlah elpij 3kg di pengecer kurang, dan masyarakat mencari stok ke pangkalan. Saat ini, Pertamina memiliki kebijakan yaitu penyaluran 80% LPG 3kg ada di pangkalan dan sebanyak 20% di pengecer. Namun rupanya tidak semua daerah bisa berjalan dengan skema skema 80 persen - 20 persen itu.

"Di daerah tertentu ini menjadi masalah. Saya minta Pertamina tangani secara baik. Tidak bisa masyarakat ke pangkalan, susah bagi masyarakat," kata Tutuka.

Pemerintah akan membuka registrasi bagi konsumen elpij 3kg hingga akhir tahun, menggunakan data seperti KTP atau KK. Tujuannya untuk agar LPG subsidi tersebut tepat sasaran bagi yang membutuhkan. Data tersebut nantinya untuk menjadi basis konsumen yang layak untuk diberi akses membeli LPG 3kg di tahun 2024.

"Supaya rumah makan dan restoran tidak pakai elpij 3 kg. mau ditambah berapapun tidak akan cukup dan jadinya bocor terus. Sehingga itu menjadi tidak tepat sasaran. Jadi elpij harus tepat sasaran. Registrasi saja dulu, tidak dibatasi," kata Tutuka.

Tutuka berpesan kepada Pertamina untuk turun ke bawah agar membantu masyarakat, karena kuota untuk pengecer semakin mengecil dan Pertamina harus menangani distribusi tersebut langsung ke masyarakat.

"Sebab bila rakyat miskin disuruh ke sana (pangakalan), mungkin mereka tidak ada uang, itu yang harus dilihat betul," kata Tutuka. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat