Bappebti Akui Peluncuran Bursa CPO tidak Sesuai Target
![Bappebti Akui Peluncuran Bursa CPO tidak Sesuai Target](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/261c49218ccebf370fcc7474058cd1fa.jpg)
KEPALA Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan Didid Noordiatmoko mengakui bahwa pihaknya telah menunda untuk meluncurkan bursa CPO pada bulan Juni 2023.
Menurut Didid, hal itu dikarenakan pihaknya sangat berhati-hati dalam pembentukan bursa tersebut dan masih berdiskusi dengan sejumlah kementerian/lembaga agar tidak bertabrakan dengan aturan yang telah berlaku.
"Kemendag menargetkan (bursa CPO) ini bulan Juni kemarin dan kami gagal memenuhi. Sampai sekarang pun masih belum ada target. Tetapi, saya juga melaporkan ke Pak Menteri (Zulkifli Hasan) bahwa kami mengedepankan kehati-hatian. Karena berita belakangan ini mengenai CPO di Kejaksaan membuat kami lebih hati-hati," kata Didid dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (3/8).
Baca juga: Tupoksi Minyak Goreng Ada di Kemendag
Kendati demikian, Didid mengatakan, bursa CPO ini tetap akan terbentuk agar CPO Indonesia memiliki harga referensi sendiri. Menurutnya, sebagai penghasil CPO terbesar di dunia, pastinya dengan adanya bursa ini akan memberikan keuntungan bagi Indonesia, baik dari sisi hulu maupun hilir.
“Keuntungan dari sisi hulunya nanti bisa ditarik ke harga TBS sawit. Jadi CPO-nya kalau dapat harga sekian, nanti jelas tuh harga CPO mentah kira-kira berapa sampai ke TBS-nya. Sehingga petani sawit juga nanti akan diuntungkan dengan harga yang wajar,” ujarnya.
Baca juga: Kemendag Diminta Tak Paksakan Pelaku Usaha Bertransaksi Melalui Bursa CPO
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa pembentukan bursa CPO Indonesia ini bukan karena untuk bersaing dengan bursa Malaysia atau Malaysia Derivatives Exchange (MDEX). Justru pihaknya akan menggandeng Malaysia untuk pembentukan bursa CPO perdana di Indonesia.
“Kita tidak begitu, kita tentu pada posisi bersinergi dengan bursa malaysia. Karena kita saat ini adalah teman-teman yang sama-sama punya common enemy, Uni Eropa, supaya CPO kita bisa diterima disana,” ucapnya. (Fik/Z-7)
Terkini Lainnya
Harga Referensi CPO pada Juli Menguat
Produksi Sawit dan CPO Nasional Surplus, Pengamat: HET Minyakita Tak Perlu Dinaikkan
PTPN IV Regional III Targetkan Produktivitas CPO Meningkat
Tumpahan Minyak CPO di Sungai Cempaga Mengganggu Aktivitas Warga
CPO Dominasi Komoditas Ekspor dari Pelabuhan Teluk Bayur
Surplus Neraca Dagang Maret 2024 Diprediksi Lebih Tinggi
NBS Indonesia Sebesar 1,5 GT Setara CO2 per Tahun
Antusiasme Pasar Modal Tinggi, 123 Antrean Penawaran Umum
8 Rekomendasi Dunia Usaha untuk Pengembangan Pasar Karbon Diterima OJK dari IBC
OJK: Bursa Karbon Indonesia Terbesar di ASEAN
Bursa Karbon Targetkan 96 Pengguna Jasa di Akhir 2024
Menteri LHK Siti Nurbaya Pastikan Pedagangan Bursa Karbon Transparan dan Akuntabel
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap