Pupuk Langka, Pemerintah Kaji Penyaluran Pupuk Bersubsidi
![Pupuk Langka, Pemerintah Kaji Penyaluran Pupuk Bersubsidi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/8b5be003589967a67e9436aa776bab81.jpg)
DISTRIBUSI pupuk bersubsidi menjadi salah satu masalah yang dikeluhkan para petani. Pupuk dikabarkan sempat langka. Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menuturkan pemerintah saat ini tengah membahas evaluasi penyaluran pupuk bersubsidi sehingga lebih tepat sasaran.
“Kalau sistem ini kurang efektif, maka akan diubah, yaitu mencari cara yang paling efektif supaya pupuk itu diterima ke tangan yang berhak," ujar Wapres dalam keterangan pers nya usai menghadiri Peresmian Masjid K.H. Hasyim Asy'ari Ma’had Bahrul Huda, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (10/8)
Wapres menuturkan pupuk bersubsidi seharusnya diterima sesuai nama dan alamat penerima manfaat. "Siapa yang berhak menerima itu sesuai data by name by address,” imbuhnya.
Baca juga: Ombudsman Temukan Permasalahan Program Pupuk Bersubsidi, Mentan SYL: Perbaiki Struktur Bersama
Saat ditanya mengenai kemungkinan pupuk subsidi disalurkan menjadi bantuan tunai, Wapres menyampaikan masih membahas opsi-opsi yang ada dan mematangkannya.
“Apakah nanti dalam bentuk uang, itu belum, belum sampai ke sana,” sebut Wapres.
Baca juga: Mentan Minta Akses Pupuk Dipermudah untuk Para Petani
Wapres mengungkapkan usulan agar bantuan pupuk bersubsidi disalurkan dalam bentuk tunai memang ada. Tetapi pemerintah khawatir uang itu nantinya digunakan oleh penerima manfaat untuk membeli hal lain.
“Kalau dulu bantuan tunai itu memang iya. Waktu itu ada usulan supaya diberikan dalam bentuk tunai kepada masyarakat,” jelas Wapres.
“Walaupun ada pikiran kalau dalam bentuk tunai nanti tidak dibelikan beras, tapi dibelikan rokok gitu kan,” tambahnya.
Wapres menyebutkan bantuan tunai memang punya keunggulan. Dalam konteks bantuan sosial beras misalnya, bantuan dialihkan dalam bentuk tunai, tidak lagi beras. Pemerintah, ujar wapres, tidak perlu membeli kantong beras. Selain itu, penerima manfaat dapat membeli beras di warung-warung sehingga menghidupkan usaha kecil.
“Tapi setelah dipertimbangkan, kemudian lebih efektif, lebih bagus. Tidak perlu menyediakan kantong berasnya, tidak perlu juga harus diangkut dari satu daerah, sehingga bisa membeli berasnya di warung-warung sekitarnya, juga menghidupkan warung kecil,” tutur Wapres.
“Dan ternyata itu lebih efektif dan lebih sampai kepada yang berhak,” imbuhnya.
Wapres menyebutkan pemerintah akan mengambil opsi terbaik melakukan antisipasi kelangkaan pupuk di kalangan petani.
“Pupuk ini sedang dipertimbangkan dan saya kira akan diambil cara yang terbaik. Kalau itu yang terbaik, tentu akan diambil,” pungkas Wapres. (Z-3)
Terkini Lainnya
Evaluasi Haji 2024, DPR Bakal Panggil Menteri Agama
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Polri Gelar Lomba Kritik untuk Bahan Evaluasi dan Perbaikan
Menag: Pelayanan Haji akan Dievaluasi Menyeluruh
Alexander Marwata Santai Ditanya untuk Evaluasi Ali Fikri
Anwar Iskandar Jadi Ketum, Ma'ruf Amin Harap MUI Secepat Whoosh
Negara Asia Afrika Harus Perangi Kejahatan Transnasional
Peserta JKN Cakup 90,3% Penduduk Indonesia
Wapres Minta Kejanggalan Laporan Keuangan ASN Kemenkeu di Usut Tuntas
Wapres Tegaskan Indonesia Siap Jadi Mitra Halal Kyoto
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap