visitaaponce.com

Berdayakan Lebah untuk Merdeka Finansial

Berdayakan Lebah untuk Merdeka Finansial
Kelompok tani hutan (KTH) Alas Roban sedang bersiap memanen madu.(Dok PT Askrindo)

WANGI khas tanah bekas gerimis hujan sore itu tidak memupuskan keriangan sekelompok peternak madu. Rencananya kotak-kotak sarang lebah yang mereka gantung di pohon-pohon karet Alas Roban akan diturunkan satu persatu dikarenakan waktu panen telah tiba. 

Lebah apis cerana, atau lebah madu Asia merupakan spesies asli dari lebah yang berada pada hutan hujan tropis, yang merupakan lebah penghuni wilayah Alas Roban ini memberikan sarang buatan koloninya kepada para petani untuk dapat dipanen. 

Casman, Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Alas Roban, Desa Kedawung, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Jawa Tengah ini menyebutkan bahwa biasanya panen madu liar dilakukan sebanyak 3 kali selama 1 tahun. "Jika cuaca sedang cerah, panen madu selama 1 tahun bisa dilakukan sebanyak 3 kali, tapi kalau curah hujan tinggi, biasa produksi agak menurun," jelas Casman. 

Sarang madu yang telah melalui pemisahan dan penyaringan kemudian diekstrak kembali sehingga didapatkan hanya madu yang berkualitas tinggi. "Proses penyaringan madu di sini masih tergolong sederhana, dengan sarang lebah yang masih alami bukan buatan. Hal tersebut melahirkan rasa madu liar yang manis tanpa ada tambahan gula," tambah Casman, beberapa waktu lalu.

KTH Alas Roban mengalami pasang-surut dalam perjalanannya, beberapa kali dalam kondisi keterbatasan akan legalitas dan perizinan kelompok, hingga peralatan dan kotak sarang lebah yang kurang memadai, menyebabkan terhambatnya panen madu liar. Namun dari keterpurukan tersebut, Casman dan kawan-kawan tidaklah patah semangat untuk terus memanfaatkan sumber daya yang mereka miliki. 

"Awal berdirinya kelompok di 2013, omset yang kami peroleh dalam sekali panen terbilang cukup minim sekitar tidak lebih dari Rp5-6 juta melihat dari kurangnya sarana dan instrumen yang ada di sini, sehingga tak sedikit petani-petani lain menjadikan pekerjaan ini pendapatan sampingan serta mengalami penurunan jumlah anggota dari 23 orang menjadi 15 orang," ujar Casman. 

Ia bercerita, bahwa dengan adanya pendampingan dari PT Askrindo sejak 2021, perlahan produktivitas KTH Alas Roban meningkat ditambah dengan diberikannya beberapa bantuan sarana prasarana. Saat ini omset penjualan madu setiap anggota kelompoknya di musim panen mencapai Rp22 juta, dan jika setiap tahun 3 kali masa panen, omset penjualan madu mencapai Rp66 juta dan tentunya hal tersebut memberikan kenaikan nilai manfaat ekonomi yang signifikan.

KTH Alas Roban terus meningkatkan produktivitasnya dengan tidak hanya memasarkan penjualan madu liar, namun juga memasarkan produk madu dengan sarang lebah serta bee pollen. Hingga kini, madu liar dengan merk jual Madu Mak Lebah kerap eksis dalam mengikuti pameran. KTH Alas Roban optimistis untuk terus maju dan berkembang secara mandiri agar produk Madu Mak Lebah dapat tersebar dan dikenal pada tingkat nasional maupun internasional.

Peran Askrindo untuk UMKM

Untuk mewujudkan bangsa yang mandiri dan merdeka dalam penggerakan ekonomi, PT Askrindo terus mendukung dalam peningkatan kemampuan dan kesejahteraan UMKM khususnya KTH Alas Roban. PT Askrindo sampai saat ini telah berkontribusi pada kegiatan pemberdayaan petani lebah madu KTH Alas Roban sebesar 97,63% dari akumulasi periode 2021-2023.

Direktur Utama Askrindo Fankar Umran menegaskan bahwa UMKM adalah salah satu fondasi perekonomian bangsa, "Dukungan ini adalah bagian dari ikhtiar kami untuk mendorong dan memberdayakan UMKM agar dapat meningkatkan kesejahteraan," ujar Fankar.

Askrindo mengemban amanah untuk mensejahterakan seluruh pelaku usaha Indonesia dalam memerdekakan ekonomi Indonesia. KTH Alas Roban adalah salah satu binaan dari Askrindo yang memberikan dampak positif bagi para pemangku kepentingan program.  

Ke depannya, Askrindo tentu akan terus berkomitmen dalam memberikan pendampingan serta membantu UMKM dalam akses permodalan. Sehingga diharapkan UMKM yang telah dibina oleh Askrindo mampu menjadikan usaha yang mandiri, kuat, bergengsi, dan stabil dalam mendorong profitabilitas UMKM Indonesia.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat