Polusi Memburuk, PLN Berupaya Tekan Emisi PLTU
![Polusi Memburuk, PLN Berupaya Tekan Emisi PLTU](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/7432bcd62490948812abe6125c2b4b73.jpg)
PLN Indonesia Power (PLN IP), salah satu Sub Holding PLN, mendukung langkah pemerintah dalam menekan polusi udara di wilayah Jabodetabek. Untuk sektor kelistrikan, perusahaan tersebut mengaku menerapkan berbagai teknologi ramah lingkungan guna menekan emisi dari pembangkit listrik listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.
"Selama PLTU atau pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) beroperasi, kami selalu berupaya tekan emisinya semaksimal mungkin," ujar Direktur Utama (Dirut) PLN IP Edwin Nugraha dalam keterangannya, Senin (21/8).
Ia menjelaskan operasional PLTU PLN IP dilengkapi dengan teknologi ramah lingkungan yakni electrostatic precipitator (ESP) dan continous emission monitoring system (CEMS) untuk memastikan emisi gas buang dari operasional pembangkitan dapat ditekan.
Baca juga: Pengusaha Dukung Rencana Luhut Tutup Pabrik Pembuat Polusi di Jakarta
CEMS merupakan teknologi yang digunakan untuk memantau emisi pembangkit secara terus menerus. Sehingga, emisi yang keluar dari cerobong dapat dipantau secara real time dan dipastikan tidak melebihi baku mutu udara ambien yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Edwin menambahkan di kawasan Jabodetabek, seluruh pembangkit PLN IP mulai dari PLTU Suralaya 1-7, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Priok, PLTU Labuan, PLTU Lontar, dan PLTU Suralaya 8 telah dilengkapi CEMS.
Baca juga: Respons Polusi Udara Jakarta, Dirjen HAM Sempat Wacanakan Panel Surya
Sementara, ESP merupakan teknologi ramah lingkungan pada PLTU yang berfungsi untuk menangkap debu dari emisi gas buang yang didesain mampu menyaring dan menangkap debu dengan ukuran kecil yakni kurang dari 2 micrometer hingga 99,9%, serta teknologi ramah lingkungan pengendali polutan lainnya (NOx dan SOx). Seluruh pembangkit PLN IP yang ada di sekitar Jabodetabek, juga dikatakan telah memakai teknologi ESP yaitu di PLTU Suralaya 1-7, PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Labuan dan PLTU Suralaya 8.
"Parameter PM 2.5 di sekitar lokasi pembangkit masih di bawah baku mutu ambien (BMA) yang ditetapkan pemerintah," klaim Edwin.
Pihaknya pun mendukung industri yang hendak beralih menggunakan listrik PLN yang bisa termonitor secara real time. Hingga saat ini, terdapat 12 captive power atau pembangkit listrik milik industri dengan daya sebesar 224 megawatt (MW) di Jakarta, Banten dan Jabar yang telah beralih menggunakan listrik dari PLN.
"Upaya ini dilakukan guna turut menurunkan emisi dari sektor industri, sehingga para pelaku industri dapat lebih fokus ke bisnisnya, karena PLN IP yang siapkan listriknya," tutupnya. (Z-6)
Terkini Lainnya
Polusi Udara Bisa Picu Depresi dan Rusak Kesehatan Mental
Infrastruktur Transportasi Berkembang, Bogor Jadi Destinasi Hunian Terpopuler
KLHK Prediksi Penurunan Kualitas Udara Jabodetabek Tahun Ini Tak Separah 2023
Jelang Idul Adha 2024, 376 Ribu Kendaraan Meninggalkan Jabotabek
Tahun Ini Harga Rumah Naik Tipis
Mobil Listrik Aion Y Plus Lakukan Uji Jalan di Jabodetabek
Bicara Udara dan BRIN Berkolaborasi Tangani Polusi Udara
Udara Buruk Jakarta Picu Depresi Anak-Remaja di Masa Mendatang
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta tidak Sehat
Waspadai Polusi dalam Ruangan Ancam Kesehatan
Kamis (4/7), Kualitas Udara Jakarta Peringkat Tiga Terburuk di Dunia
Terpapar Polusi Udara Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap