Antisipasi Kenaikan Harga Beras, Masyarakat Diminta Bijak Berbelanja
![Antisipasi Kenaikan Harga Beras, Masyarakat Diminta Bijak Berbelanja](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/571b076b2ec9cd3af9a3497de5c51673.jpg)
KEPALA Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, Indonesia memiliki keterbatasan pilihan untuk mengantisipasi gejolak harga beras dalam beberapa waktu ke depan. Karenanya dia turut mengajak masyarakat untuk bijak dalam berbelanja pangan, terutama beras.
"Belanja secukupnya, sesuai kebutuhan. Jangan sampai biasanya stok di rumah 5 kilo gram (kg), tiba-tiba jadi 20 kg. Nanti itu akan terserap semua dan bahaya. Jadi belanja dengan bijak dan seperlunya," kata dia melalui saluran telepon kepada Media Indonesia, Jumat (1/9).
Sejauh ini, kata Arief, pemerintah memiliki tiga opsi untuk menekan potensi kenaikan harga beras secara berlebih. Pertama ialah melalui program bantuan pangan beras yang akan digulirkan selama tiga bulan mulai September 2023.
Baca juga : Antisipasi Lonjakan Harga, Bulog Bakal Percepat Pengadaan Beras
Program tersebut menyasar 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Nantinya, setiap KPM bakal menerima bantuan beras 10 kg setiap bulannya selama tiga bulan.
Secara total, beras yang bakal disalurkan berkisar 640 ribu ton. Arief meyakini itu akan terpenuhi lantaran saat ini Perum Bulog telah mengamankan 1,54 juta ton beras dan akan kembali melakukan pengadaan 400 ribu ton beras.
Baca juga : Stok Beras di Merangin Cukup dan Aman
"Bantuan pangan kurang lebih 640 ribu ton. Beras di Bulog itu cukup, kita sudah secure 1,54 juta ton. Akan ada tambahan lagi 400 ribu ton dalam waktu dekat, sebelum akhir tahun itu akan masuk," tuturnya.
"Presiden sudah menyiapkan, meminta Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog untuk memberikan bantuan pangan tahap kedua tiga bulan ke depan," lanjut Arief.
Pararel dengan guliran bantuan pangan beras tersebut, pemerintah juga akan melakukan upaya Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau umum dikenal sebagai operasi pasar.
"Jadi hanya itu yang bisa kita kerjakan hari ini. Karena produksi di semester II pastinya di bawah semester I. Sehingga memang GKP (gabah kering panen) kita kurang," pungkas Arief. (Z-5)
Terkini Lainnya
Harga Beras Kembali Naik Rp500 per Kilogram di Kuningan
Bank Indonesia DIY: Jaga Stabilitas Harga dengan Memperhatikan Kesejahteraan Rakyat
Demurrage Beras Bulog: Anggota DPR Dorong Pengawasan Teknis Lapangan
Harga Beras Turun 4,4 Persen di Tingkat Grosir hingga Eceran
Ini HET Beras Premium Teranyar Sasar Delapan Wilayah
HET Beras Sulit Turun, Jokowi Ungkapkan Penyebabnya
Bapanas Tekankan Pentingnya Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah
Bapanas telah Berupaya Jaga Inflasi di Sepanjang 2023
Konsumsi Terus Naik, Peluang Bisnis Distribusi Beras Masih Potensial
Tidak Ada Alasan bagi Bulog untuk tidak Serap Gabah Petani
Bapanas: Ketahanan Pangan Kunci Wujudkan Indonesia Emas 2045
Pemerintah Berikan Fleksibilitas Harga untuk Bulog Serap Produksi Dalam Negeri
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap