Menteri Teten Minta Fintech Turunkan Bunga Pinjaman Untuk UMKM
![Menteri Teten Minta Fintech Turunkan Bunga Pinjaman Untuk UMKM](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/839825bd482b17fc164d6e248bdbdb6b.jpg)
MENTERI Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki meminta para pelaku financial technology (fintech) dapat menurunkan bunga pinjaman produktif agar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dapat lebih mudah dalam mendapatkan akses pembiayaan.
"Mudah-mudahan fintech dengan teknologi digitalnya yang semakin baik, mereka lebih mengenal lebih detail kesehatan usaha dari UMKM sehingga mungkin bunganya bisa diturunkan,” kata Teten dalam konferensi pers AFPI UMKM Digital Summit 2023 di Jakarta, Kamis (14/9).
Teten mengatakan, industri fintech yang saat ini tengah berkembang, mampu memberikan pinjaman tanpa agunan hingga Rp2 miliar. Bahkan, bagi pelaku UMKM yang sudah terhubung dalam ekosistem Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) dapat meminjam ke fintech sampai Rp 10 miliar tanpa agunan.
Baca juga: 25 UMKM di Jawa Timur Lakukan Ekspor ke 5 Benua
Namun, Teten menilai, bunga pinjaman produksi fintech saat ini masih terlalu tinggi. Oleh karena itu, Teten berharap, fintech bisa semakin mudah menilai kesehatan bisnis UMKM yang berujung pada penurunan bunga pinjaman.
"Melalui teknologi AI misalnya bisa melihat lebih detail profil serta prospek bisnis UMKM, sehingga bunganya bisa diturunkan. Saya optimistis,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Sunu Widyatmoko mengatakan bahwa bunga pinjaman produktif yang diberikan anggota AFPI relatif bersaing dengan multi finance dan perbankan, bahkan lebih rendah dibandingkan bunga pinjaman konsumtif.
Baca juga: BRI Berhasil Antar UMKM Temukan Ketangguhan Baru
“Range secara umum itu usaha yang paling bagus sekali bisa di 18 persen per tahun, terus yang berisiko sekitar di 36 persen,” ujarnya.
Mengenai permintaan Menteri Teten untuk menurunkan bunga pinjaman produktif untuk UMKM berpatokan pada profil risiko UMKM. Semakin rendah profil risikonya, maka akan semakin rendah besaran bunga yang akan diberikan.
“Kenapa orang bisa dapat 18 persen karena proven kinerja segala macam bagus. Bisa tidak yang 36 persen turun? Bisa kenapa tidak orang market bersaing kok. Makanya setransparan mungkin, kalau jejak digitalnya terekam jelas itu akan mempercepat kredibilitas UMKM untuk menurunkan profil risikonya. Itu tujuannya ekosistem digital,” ujarnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Bantuan Modal Dukung Perempuan Pelaku UMKM Kembangkan Usaha
Idul Adha 1445H, MenKopUKM Ingatkan Masyarakat untuk Peduli Terhadap Sesama
Pola Pikir hanya untuk Sekadar Bertahan Hidup harus Dikubur
Presiden Jokowi Tunda Kewajiban Pelaku UMKM Miliki Sertifikasi Halal
Pasar Rakyat Harus Mampu Bersaing dengan Pasar Modern
Warung Tradisional Punya Keunggulan Dibandingkan Jaringan Ritel Modern
Pengembangan UMKM Butuh Strategi yang Tepat
Forum Komunikasi Mandailing, Pelaku Ushaha Harap Ada Perbaikan Ekonomi di Tingkat UMKM
Raffi Ahmad akan Menggelar Festival UMKM Bandung Barat
Peringatan HUT Bhayangkara ke-78, Kabareskrim: Menuju Polri yang Semakin Profesional
UMKM Perajin Blangkon di Yogyakarta Diberikan Pembiayaan dan Pendampingan
Bobby Maulana Ingin Kuliner Sukabumi Go International
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap