visitaaponce.com

Pacu Bisnis Pelayaran dan Logistik, MITI Bidik Peluang yang Masih Berkembang

Pacu Bisnis Pelayaran dan Logistik, MITI Bidik Peluang yang Masih Berkembang
Direktur Operasi dan Komersial, PT Mitra Investindo Tbk, Bambang Ediyanto.(Ist)

PT Mitra Investindo Tbk (MITI) telah memasuki babak baru yang signifikan dalam perjalanannya dengan mengumumkan strategi bisnis baru.

Dari sebelumnya beroperasi di sektor energi, kini MITI telah bertransformasi menjadi salah satu penggerak utama di bidang jasa pelayaran dan total logistik, efektif mulai Desember 2022 lalu.

Hingga semester pertama 2023, MITI telah memperluas layanan bisnisnya ke dalam bidang jasa pelayaran, agensi kapal, manajemen kapal, serta logistik, yang siap untuk berkembang dan berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca juga: CKB Logistics Rambah Industri Nikel Maksimalkan Potensi Pasar

Sektor transportasi dan logistik kini menjadi salah satu industri yang paling berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal pertama 2023, sektor lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan sebesar 15,93%  year on year.

Kenaikan ini menegaskan peran vital sektor transportasi dan logistik dalam memfasilitasi distribusi barang, transportasi regional, dan dukungan terhadap berbagai sektor ekonomi, sejalan dengan permintaan tinggi akan layanan logistik efisien di tengah kembalinya pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Transformasi MITI sebagai Tonggak Sejarah

Direktur Operasi dan Komersial, PT Mitra Investindo Tbk, Bambang Ediyanto, mengatakan, “Transformasi MITI adalah tonggak bersejarah dalam perjalanan kami."

"Keputusan ini merupakan langkah strategis yang kami ambil untuk menyambut peluang bisnis yang terus berkembang," kata Bambang dalam keterangan pers, Kamis (21/9).

"Kami yakin bahwa dengan mendukung konektivitas regional, memfasilitasi distribusi barang secara efisien, dan memberikan layanan logistik berkualitas, MITI dapat memberikan kontribusi positif pada industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia," paparnya.

Baca juga: Customers Logistic Day di Makassar, Pos Indonesia Tegaskan Siap Jadi Smart Logistics Company

Melalui penguatan layanan bisnis, MITI berkomitmen penuh untuk berperan aktif dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penyediaan layanan perkapalan dan logistik yang terus berkembang dan terintegrasi.

Dalam proses transformasinya, MITI dan anak perusahaannya telah memasuki sektor pelayaran dengan mengakuisisi 99,81% saham PT Wasesa Line (WL) pada awal tahun 2021.

Seiring dengan strategi pertumbuhannya untuk menjadi salah satu pemain utama di bidang pelayaran dan total logistik, pada Desember 2022, MITI memperluas portofolio aset dengan mengakuisisi 99% saham PT Pelayaran Karana Line (PKL), yang bergerak di bidang pelayaran dan agensi.

Berdasarkan data BPS pada kuartal pertama 2023, kapal, serta 70% saham PT Karya Abdi Luhur (KAL), yang bergerak di bidang jasa bongkar muat (stevedoring). Semua akuisisi ini memiliki sinergi yang kuat dengan bisnis jasa pelayaran dan logistik yang ada.

Baca juga: SPIL Komitmen Beri Pelayanan Terbaik bagi Pelanggan

Pada Desember 2022, setelah right issue MITI, PT Inti Bina Utama menjadi pengendali baru MITI dengan Ultimate Beneficial Owner (UBO) Bambang Ediyanto dan Mohamad Indra Permana dan telah menyelesaikan kewajiban sesuai peraturan yang ada untuk melakukan Mandatory Tender Offer (MTO) pada bulan Maret 2023.

Akuisisi Tiga Perusahaan

Tiga perusahaan yang diakuisisi oleh MITI masing-masing memiliki keahlian unggulan yang strategis. PT Wasesa Line (WL) yang berdiri sejak 1955, fokus pada penyewaan kapal dan operasi kapal untuk mendukung sektor migas dan agensi kapal , dengan 4 cabang di seluruh Indonesia.

 PT Karya Abdi Luhur didirikan pada tahun 1986, berperan sentral dalam penanganan cargo di Jakarta, Surabaya, dan Cilegon, memberikan kontribusi penting pada tahun 2023 dengan mencapai 68% dari total pendapatan dan 66% dari laba bersih MITI consolidated.

Sementara itu, PT Pelayaran Karana Line didirikan pada tahun 2020, mengkhususkan diri dalam keagenan kapal general cargo dengan 13 kantor cabang di seluruh Indonesia dan jasa chartering dan brokering kapal.

Baca juga: BUMN BKI Ajak Stakeholders Tingkatkan Kualitas Pelayaran Indonesia 

MITI terus berkomitmen untuk menghadirkan rangkaian layanan yang berkualitas bagi seluruh pelanggannya.

Salah satu wujud kepercayaan bagi pelanggan atas kualitas yang dihadirkan oleh MITI Group adalah penunjukkan PT Wasesa Line sebagai pemenang tender untuk penyediaan Tugboat (Kapal Tunda) dan Drill Pipe Barge dalam proyek senilai Rp. 47 miliar oleh PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).

Kontrak ini berlaku selama 365 hari sejak operasional Tugboat (Kapal Tunda) dan Drill Pipe Barge dimulai, sejalan dengan strategi MITI dalam pengembangan bisnis di Balikpapan

MITI juga telah mendapatkan kepercayaan dari sejumlah perusahaan ternama di Indonesia lainnya, seperti PT United Tractors Tbk, Orient Overseas Container Line, PT Krakatau Steel, dan Pertamina Hulu Mahakam, serta banyak lainnya.

Kepercayaan ini adalah bukti nyata dari komitmen MITI dalam menyediakan layanan berkualitas tinggi dalam bidang total logistik dan pelayaran.

Baca juga: Ikut Career Chance for Seafares, Sinarmas LDA Maritime Buka Lowongan Kerja untuk Pelaut

Dengan jejak rekam yang kuat dalam menjalin kemitraan dengan perusahaanperusahaan bergengsi, MITI terus berupaya untuk menjadi mitra yang andal dan mendukung pertumbuhan bisnis mereka.

Bambang menambahkan, “Komitmen kami dalam memberikan layanan berkualitas terus mendapatkan kepercayaan klien, terbukti dengan penunjukan anak perusahaan MITI Group yang merupakan langkah penting dalam pengembangan bisnis kami."

"Selain itu, kami merayakan pencapaian positif selama Semester I Tahun 2023, dengan pertumbuhan yang signifikan dalam pendapatan bersih dan laba bersih, terutama setelah akuisisi PKL dan KAL pada bulan Desember 2022 lalu," jelasnya.

“Pada Semester I Tahun 2023, MITI Group berhasil mencatat pertumbuhan yang signifikan, dengan pendapatan bersih sebesar Rp166,99 miliar, mencerminkan pertumbuhan tahunan sebesar 185% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022," terang Bambang.

Laba bersih juga mengalami peningkatan luar biasa sebesar 391% menjadi Rp31,61 miliar, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Kami optimistis dengan proyeksi net income MITI consolidated sebesar Rp. 66,7 miliar di tahun 2023, dan manajemen kami memiliki keyakinan bahwa laba bersih MITI consolidated akan terus tumbuh secara positif di atas pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2024,” tutup Bambang.

Pada bulan Juni 2023, MITI telah mengumumkan pembagian dividen tahun buku 2022 sebesar Rp. 1,5 per lembar saham, dengan total dividen mencapai Rp. 5.311.103.255 atau setara dengan 34,6% dari laba bersih MITI consolidated. (RO/S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat