visitaaponce.com

Pemerintah Diminta Investigasi Barang Impor Dibanding Larang TikTok Shop dan Social-Commerce Lain

 Pemerintah Diminta Investigasi Barang Impor Dibanding Larang TikTok Shop dan Social-Commerce Lain
Penjual sedang melakukan live atau siaran langsung lewat TikTok Shop.(AFP)

PENGGABUNGAN antara media sosial dan lokapasar (e-commerce) menjadi social-commerce dianggap salah satu disrupsi di era teknologi saat ini. Terlebih salah satunya dengan kejayaan platform media sosial asal Tiongkok, Tiktok dengan fiturnya TikTok Shop yang belakangan jadi primadona bagi sebagian besar publik Indonesia mencari barang yang ingin mereka beli. Namun, belakangan hal ini juga menjadi polemik dengan adanya wacana media sosial tidak boleh berjualan dan harus memiliki izin sebagai lokapasar dari pemerintah.

Co-founder dan Co-Chairman Ideafest Ben Subiakto mengungkapkan, teknologi sebenarnya turut mendorong pertumbuhan industri kreatif dalam satu dekade ke belakang. Ia mencontohkan, Ideafest, sebagai festival kreatif akbar di Indonesia dalam dua tahun belakang, para talenta yang menjadi pembicara juga berasal dari para livestreamer.

Baca juga: Mendag: Pemerintah Hadir untuk Membela UMKM

“Saya lebih pro ke UMKM dan pelaku industri. Dalam hal ini, saya melihat sayang banget terlalu cepat (untuk di-stop). Ini suatu pertumbuhan industri dengan disrupsi. Ya saya setuju kalau ada masalah banned perusahaan yang diduga memonopoli. Tapi solusinya apa setelah itu? Platform seperti Tiktok bisa membantu UMKM dalam hal akses. Jadi kenapa ini terlalu cepat dihentikan? Tidak ada sosialisasi dan tidak ada juga solusi,” kata Ben saat ditemui Media Indonesia di Ideafest 2023 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat, (29/9).

Ben melihat teknologi social-commerce seperti Tiktok secara platform memungkinkan orang berjualan hingga menghasilkan miliaran rupiah dalam hitungan jam. Ben menilai itu adalah keindahan eksponensial ekonomi.

Baca juga: Keluhan Pedagang Tanah Abang: TikTok Shop Hancurkan Harga Barang

Ia juga menilai, adanya pandangan terkait tutupnya pertokoan di Tanah Abang juga perlu diteliti lebih dalam. Apakah hal tersebut sebenarnya karena situasi ekonomi yang sedang negatif maupun seberapa banyak yang mengalami kelesuan penjualan secara luring.

Terkait project S Tiktok yang belakangan jadi sorotan, Ben juga menilai justru di sisi inilah yang perlu diatur lebih. Terkait bagaimana kebijakan perdagangan barang impor yang bisa beredar di Indonesia termasuk di Tiktok.

“Kalau seperti apa yang diberitakan, itu ancaman. Jadi menurut saya ini yang perlu diinvestigasi lebih lanjut. Kalau justru malah menggusur potensi pemain lokal, regulasi trading yang diregulasikan. Itu akar yang lebih fundamental. Jadi telusuri trading-nya bukan soal platformnya. Ini kita udah mau lompat tapi aksesnya malah buntu.”

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat