visitaaponce.com

Harga BBM Naik, Antrean Pengisian Pertalite Mengular di Pom Bensin

Harga BBM Naik, Antrean Pengisian Pertalite Mengular di Pom Bensin
Antrean sepeda motor mengisi bahan bakar pertalite(MI/Agung Wibowo)

ANTREAN kendaraan bermotor mengular panjang di SPBU Pertamina di Jl Kapten Tendean, jakarta Selatan. Dari pantauan Media Indonesia, antrean panjang hanya terjadi di stasiun pengisian bahan bakar jenis Pertalite, khususnya untuk roda dua.

Sementara itu, untuk antrean stasiun bahan bakar jenis Pertamax baik untuk kendaraan roda empat maupun roda dua tidak nampak antrean panjang. Antrean panjang juga tidak terjadi di stasiun bahan bakar Pertalite untuk roda empat.

Antrean panjang roda dua yang hendak mengisi bahan bakar jenis Pertalite ini diduga karena naiknya harga bahan bakar Pertamax. Sebagai contoh harga BBM non subsidi Pertamina di DKI Jakarta. Harga BBM Pertamax mulai 1 Oktober Rp14.000 atau naik dibandingkan periode September sebesar Rp13.300 per liter.

Baca juga : Menteri ESDM Tegaskan Pertalite Tak Langsung Hilang di 2024

Sementara itu, Pertamax Turbo juga naik menjadi Rp16.600 per liter dari sebelumnya Rp15.900 per liter. Untuk harga Dexlite per 1 Oktober 2023 juga naik dari Rp16.350 per liter menjadi Rp17.200 per liter.

Adapun harga Pertamina DEX juga naik dari Rp16.900 per liter menjadi Rp17.900 per liter. Terakhir Pertamax Green 95 dari R15.000 per liter menjadi Rp16.000 per liter.

Hanya bahan bakar Pertalite dan solar yang tidak mengalami kenaikan harga. Untuk Pertalite harganya masih Rp10.000 per liter. Sementara untuk solar harganya masih Rp6.800 per liter.

Baca juga : Pertamina Patra Niaga Pastikan Ketersediaan Stok BBM Subsidi bagi Masyarakat

Salah satu pengendara motor, Tomo, 26, mengatakan ia memilih mengisi bensin dengan Pertalite karena lebih murah.

"Pas awal-awal ganti motor di 2020 itu sempat Pertamax dulu. Tapi hanya 1 bulan. Setelah itu Pertalite. Apalagi ini pas harga Pertamax naik. Jadi benar-benar nggak minat untuk balik ke Pertamax. Karena kita harus irit," kata Tomo yang berprofesi sebagai pengemudi ojek daring saat ditemui, Senin (2/10).

Ia biasa mengisi penuh bensinnya setiap 2-3 hari. Setiap hari, ia menempuh jarak antara 30 km hingga 60 km saat beroperasi sebagai ojek daring. Untuk itu, menurutnya, bensin merupakan pengeluaran wajib namun harus dihemat agar pemasukannya tidak berkurang.

Baca juga : ESDM Ungkap Harga Asli BBM Pertalite Rp12.000 per Liter

"Semoga Pertalite jangan dinaikkan dulu ya. Karena ekonomi lagi susah. Harga barang sedang naik-naiknya sekarang ini. Kalau Pertalite apalagi solar naik, semua akan ikutan naik," bebernya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Rusdi, 45, karyawan swasta yang setiap hari bekerja menggunakan roda dua. Ia khawatir jika nantinya Pertalite akan mengalami kenaikan harga. Apalagi ada isu Pertalite akan dihapus seperti dulu pemerintah menghapus bahan bakar jenis premium.

"Khawatir banget. Pendapatan hanya ngepas UMR, sekarang masih harus mikirin uang bensin yang naik," tandasnya.

Baca juga : Pertamina Upayakan Kuota BBM Pertalite Tak Jebol di Tahun Ini

Ia berharap pemerintah tidak terburu-buru melaksanakan rencana itu. Ia meminta agar pemerintah mencari cara lain untuk bisa menyediakan bahan bakar ramah lingkungan tapi juga terjangkau di kantong masyarakat. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat