Menparekraf Pariwisata Halal Bukan Islamisasi Destinasi Wisata
![Menparekraf: Pariwisata Halal Bukan Islamisasi Destinasi Wisata](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/7d82d39fe3f9c32e5c8b0ac53d186e44.jpeg)
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, implementasi pariwisata halal di Indonesia tak ditujukan untuk melakukan islamisasi di suatu destinasi wisata terkait. Dia menegaskan itu merupakan konsep perpanjangan layanan (extension of service) untuk memenuhi kebutuhan wisatawan muslim.
"Pariwisata halal ini bukan untuk melakukan islamisasi suatu destinasi wisata, tapi memberikan kenyamanan bagi seluruh wisatawan," ujarnya dalam acara Penganugerahan Top Halal Award 2023, Rabu (18/10).
Selama ini, lanjut Sandiaga, publik salah kaprah mengenai istilah pariwisata halal. Bahkan tak sedikit yang menolak daerahnya dijadikan destinasi pariwisata halal. Penolakan tersebut akibat terbatasnya informasi yang diterima oleh masyarakat.
Baca juga: Gaet Wisatawan, Taman Arkeologi Leang-Leang Dibuat Ramah Disabilitas
Prinsip pariwisata halal sedianya merupakan pelayanan atau fasilitas ekstra yang ada di suatu destinasi wisata. Tersedianya makanan bersertifikasi halal, ruang ibadah, dan ramah untuk wisatawan muslim merupakan wujud dari pariwisata halal yang dimaksud.
Indonesia, imbuh Sandiaga, mestinya patut berbangga dan terus mengembangkan destinasi wisata halal. Sebab, pada tahun ini Indonesia dinobatkan sebagai tujuan destinasi halal urutan pertama di dunia, mengalahkan 140 negara lainnya.
Baca juga: Indonesia GP 2023 Berjalan Lebih Lancar dan Meriah Dibandingkan Tahun Lalu
"Di 2023 kita mendapatkan anugerah, Indonesia sebagai destinasi halal di dunia. ini sebuah peluang, sehingga kita bisa memantapkan posisi, mengalahkan 140 negara lainnya," terangnya.
Capaian itu mesti dimanfaatkan sebagai peluang untuk mengembangkan perekonomian dan keuangan syariah, yang pada akhirnya juga berdampak positif terhadap ekonomi nasional. Salah satu yang potensial digarap ialah di sektor makanan halal.
Sandiaga mengatakan, Indonesia merupakan pasar terbesar untuk makanan halal. Kapitalisasi sektor pangan halal Indonesia disebut hampir menembus US$150 miliar. Karenanya dorongan untuk memperkuat sektor itu diperlukan dan penting.
"Kita akan terus perkuat. Saya sampaikan bahwa peluang kita tersailp sangat dimungkikan kalau kita tidak fokus penguatan mulai dari destinasi, layanan, prioritas kebijakan, terutama yang didorong oleh pemda," pungkasnya. (Mir/Z-7)
Terkini Lainnya
Pos Indonesia dan Treetan Luncurkan PosPay
Hipmi dan Treetan Sinergi Kembangkan Wisata Halal dan Umrah
Wapres Sarankan Sertifikasi Halal Dilakukan Bertahap
Kata Kreator Konten soal Wisata Muslim Friendly di Australia Barat
Gedung Halal Tourism Hub Buya Hamka Diharapkan Jadi Ikon Baru PRM
Halal Traveler Club Ajak Milenial Keliling Dunia Gratis
Negara Nonmuslim Lebih Progresif Mengembangkan Ekonomi Syariah
Ekspansi Cheria Holiday Optimalkan Potensi Wisata Halal
Destinasi Wisata Toraja Dukung Program Wisata Halal
Konsep Pelesiran Halal Dimatangkan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap