visitaaponce.com

Negara Nonmuslim Lebih Progresif Mengembangkan Ekonomi Syariah

Negara Nonmuslim Lebih Progresif Mengembangkan Ekonomi Syariah
Ilustrasi: alat Uji Sampel Produk Halal di Universitas Brawijaya Malang(MI/Bagus Suryo )

DIREKTUR Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengatakan Indonesia berada di peringkat ke-4 dalam Global Islamic Economy Indicator 2022, di bawah Malaysia, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Peringkat Indonesia ini benar relatif meningkat dalam 5 tahun terakhir, terutama di sektor pangan halal. Namun terlepas dari peringkat yang semakin membaik, sebenarnya tantangan ekonomi syariah ke depan cukup berat.

"Hal ini terutama karena negara-negara lain juga banyak yang tertarik dan ikut mengembangkan ekonomi syariah, dan mereka jauh lebih progresif dibandingkan kita," kata Yusuf, dihubungi Sabtu (23/12).

Baca juga : 2025, Indonesia Jadi Konsumen Produk Halal Terbesar di Dunia

Tantangan terbesar adalah Indonesia terkenal sebagai negara dengan belanja produk halal besar namun dengan pemain lokal yang rendah. Potensi pasar halal domestik yang besar ini masih lebih banyak di garap pemain luar.

Jika Indonesia bisa meningkatkan jumlah pemain halal lokal ini semakin banyak dan semakin kuat, tidak hanya pasar domestik, Indonesia juga berpeluang menggarap pasar halal global dari 1,8 millar muslim dunia.

Masalah terbesar di sini adalah lambannya Indonesia dalam mengembangkan industri halal, pemerintah kurang agresif, padahal kita memiliki potensi yang besar untuk menjadi pemain dunia.

Baca juga : IHYA 2021 Jadi Momentum Kolaborasi Pengembangan Industri Halal Indonesia

Sebagai misal, di industri modest fashion, produk busana muslim Indonesia diakui sangat berkualitas dan kreatif dengan talenta desainer yang sangat berbakat, sangat kompetitif untuk bersaing di kancah global.

Namun eksportir busana muslim terbesar di dunia saat ini direbut oleh Tiongkok yang notabene negara non muslim dan belum lama mengembangkan industri halal.

Lebih jauh, selain lamban, banyak pula kebijakan yang digulirkan lebih banyak bersifat gimmick, tidak substantif mendorong kemajuan industri halal.

Baca juga : Raih Halal Award 2023, Dexa Medica Terus Dukung Ekosistem Halal

Sebagai misal, Indonesia berambisi menjadi pusat industri keuangan syariah dunia, namun hingga kini market share perbankan syariah hanya di kisaran 7%.

Kebijakan yang digulirkan riuh namun tidak substantif, seperti misalnya kebijakan merger 3 bank syariah BUMN, namun stlh merger tdk ada penambahan modal, sehingga tidak ada dampak pada market share perbankan syariah.

Dengan di tingkat global share perbankan syariah kita hanya di kisaran 2%, tentu cita2 Indonesia menjadi pusat keuangan syariah dunia jadi seperti utopia.

Baca juga : LPH Surveyor Indonesia Ditetapkan sebagai LPH Utama Nasional dan Internasional

Dalam upaya mendorong Indonesia sebagai pusat industri halal dunia dan sekaligus meningkatkan jumlah pemain lokal ini, menurut sy langkah paling efektif adalah menciptakan ekosistem ekonomi syariah dan industri halal yang komprehensif, mulai dari sertifikasi halal, pasokan SDM industri halal, dukungan pembiayaan syariah untuk industri halal, kawasan industri halal, termasuk pusat riset halal, hingga dukungan edukasi dan promosi halal ke publik yang masif.

Negara lain yang bahkan negara non muslim gencar membangun ekosistem industri halal ini. Thailand secara agresif mengejar visi sebagai pusat industri makanan halal dunia. Korea Selatan serius mengembangkan diri sebagai pusat wisata halal dunia. Indonesia harus bergerak cepat jika tidak ingin menjadi penonton di industri halal global ini.

Ekonomi syariah dan industri halal ini adalah kesempatan besar bagi Indonesia untuk menumbuhkan pemain lokal berbasis UMKM dan ekonomi rakyat.

Baca juga : UIN SUKA Gelar Short Course Internasional Bangun Pemahaman Industri Halal

Jangan sampai besarnya potensi pasar ini akhirnya nanti hanya dinikmati pemain besar lagi dan bahkan pemain asing yang memang memiliki kekuatan kapital besar tanpa harus mendapat dukungan apapun.

"Berbagai brand asing ternama kini sudah mulai melirik pasar halal Indonesia sekarang ini, pemerintah harus mengambil inisiatif yang cepat dan terukur untuk membesarkan UMKM halal Indonesia," kata Yusuf. (Try/Z-7)

Baca juga : Kriteria Makanan Halal Menurut Islam

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat