visitaaponce.com

UIN SUKA Gelar Short Course Internasional Bangun Pemahaman Industri Halal

UIN SUKA Gelar Short Course Internasional Bangun Pemahaman Industri Halal
Label sertifikasi halal di pabrik daging Delice di Saint Andre sur Vieux Jonc, Prancis timur. Negara sekulerpun ikut industri halal.(dok AFP)

INDUSTRI halal tidak lagi menjadi urusan dalam Islam namun kini sudah menjadi isu global. Bahkan, banyak negara yang menempatkan industri halal tersebut menjadi bagian dari penunjang hidup sehat. Mencermati kebutuhan industri halal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta menyelenggarakan   International Short Course (ISC).

ISC atau kursus singkat internasional merupakan salah satu program pengembangan kompetensi bagi mahasiswa, yang dirancang untuk meningkatkan literasi tentang industri halal baik dari sisi konsumen maupun produsen.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr. Afdawaiza, S.Ag., M.Ag., menjelaskan ISC merupakan acara tahunan, sejak 2019 lalu. "ISC pertama pada 2019, diikuti 13 peserta  mahasiswa dari Malaysia, Suriah, Brunei, dan Thailand," katanya.

Kegiatan itu sendiri diselenggarakan selama 5 hari yang akan berakhir 9 November mendatang. Setidaknya ada 40 mahasiswa dari dalam dan luar negeri mengikuti acara ini. Tercatat dari Kameron, Afganistan,Pakistan, Somalia, India, Bangladesh, Zambia, Yaman, Republik Kyrgyz. Dari dalam negeri antara lain mahasiswa UMY, IAIN Ponorogo, Universitas Islam Internasional Indonesia, UIN Walisongo Semarang, IAIN Ponorogo, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, dan UIN Sunan Kalijaga yang mengikuti agenda ini.

Kegiatan ISC, ujarnya juga berperan penting dalam perkembangan Ekonomi Islam dan Keuangan Syari'ah. Selain untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi  sumber daya manusia di bidang ekonomi syariah, program ini bertujuan meningkatkan kerja sama antar institusi ekonomi Islam dan sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan ekonomi syari'ah di dunia.

Rektor UIN Suka, Prof.  Al Makin mengapresiasi penyelenggaraan ISC ketiga yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam tahun 2022. Rektor menyambut dengan hangat seluruh peserta baik peserta dari Indonesia maupun peserta internasional.

Prof. Al Makin mengatakan, pihaknya berkesempatan  menghadiri agenda besar Forum Agama G20 atau yang disebut R20 di Bali dan Yogyakarta.Perhelatan akbar berskala internasional itu  mempertemukan pemimpin agama-agama dunia untuk duduk bersama dan membangun dialog yang jujur dan lugas mengenai kontribusi agama bagi peradaban dunia.

"Agama yang berbeda bukanlah beban, dan bukan penyebab berbagai krisis dunia. Agama perlu berperan sebagai solusi dan inspirasi yang bisa menyelesaikan, setidaknya menemukan nilai dan etika. Agama tidak hanya sebagai ritual, namun nilai-nilai yang terkandungnya ini penting untuk dikaji dan diaplikasikan dalam dinamika dunia menuju kesejahteraan bersama dan bagi umat manusia," kata Prof. Al Makin.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam lanjutnya, memainkan peran penting dalam mengaktualisasikan nilai-nilai ini, khususnya dalam kajian ekonomi. Ia mengungkapkan pertumbuhan ekonomi dunia termasuk didalamnya ekosistem halal telah berkembang menjadi standar kualitas global dan
gaya hidup, menjadi trend global yang potensial.

Selain itu, Rektor mengajak mahasiswa UIN Suka untuk menjalin relasi sebaik mungkin dengan seluruh peserta dengan memperkenalkan budaya Indonesia dan berbagi pengetahuan mengenai ekosistem halal di Indonesia. "Kita tidak berkompetisi satu sama lain, tetapi sudah seharusnya untuk menjalin relasi pertemanan dan berkolaborasi bersama. Dengan memperluas network, kita memperluas kesempatan untuk dapat sukses dan bermanfaat," pesannya. (OL-13)

Baca Juga: Sertifikasi Halal Bisa Meningkatkan Nilai Jual Produk

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat