Asosiasi Fintech Syariah Gencarkan Penetrasi Hingga ke luar Jawa
![Asosiasi Fintech Syariah Gencarkan Penetrasi Hingga ke luar Jawa](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/d15bfe4e6ce5d67306896712559514eb.jpg)
Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) Ronald Yusuf Wijaya mengatakan bahwa pihaknya akan melebarkan penetrasi terhadap adopsi Financial Technology (Fintech) Syariah di luar Pulau Jawa.
"Kami berusaha sekitar 50% kota-kota yang dikunjungi akan di luar Pulau Jawa. Artinya kami akan coba ke daerah-daerah juga.Saat ini kami punya program di 8 kota yang sudah kami identify dengan 4 kota di luar Jawa," katanya di Jakarta pada Rabu (1/11)
Di sisi lain, Ronald melihat ada fenomena dimana infrastuktur telekomunikasi di beberapa daerah belum bagus. Sehingga ini mungkin menjadi alasan mereka sedikit terlambat dalam mengadopsi Fintech.
"Namun kami tetap optimis bahwa pada masa ini teman-teman media menjadi ujung tombak literasi kepada masyarakat. Kami juga akan berpartner dengan lembaga asosiasi lainnya yang berurusan dengan keuangan dengan harapan bisa memperkaya konten dan juga literasi dari promosi yang akan kita lakukan satu bulan kedepan," jelasnya.
Saat ini AFSI telah menggelar Olimpiade Fintech Syariah Nasional dimana sudah ada sebanyak 81 tim dari total 24 universitas beradu membuat exposure agar makin banyak masyarakat yang terliterasi tentang Fintech Syariah.
Ronald menambahkan bahwa tahun lalu Indonesia menempati peringkat ketiga dunia dalam Fintech Syariah dibawah Saudi dan Malaysia.
"Harapannya dengan kegiatan seperti ini kita bisa dorong lebih jauh lagi, InsyaAllah dalam satu atau dua tahun kedepan kita di posisi yang lebih baik lagi," tandasnya.
Di sisi lain, Deputi Komisioner Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK, Moch Ihsanuddin menyebut bahwa perusahaan Fintech ternyata belum bisa dikatakan sustain sampai waktu yang panjang.
"Karena dari data statistik 64% itu umurnya masih dibawah 5 tahun, nah sementara yang sudah proven dia sudah eksis lebih dari 20 tahun itu baru 2,7%. Nah ini perlu ujian panjang mengalami guncangan kehidupan yang dahsyat di dunia Fintech ini, jangan biarkan mereka terlanjur dewasa dengan kehidupan liar," pungkasnya. (Fal/E-1)
Terkini Lainnya
Wapres Inginkan Industri Asuransi Syariah Terus Bertumbuh
Aset Keuangan Syariah Capai Rp2.500 Triliun, Berkontribusi 46% pada PDB
Hipmi dan Treetan Sinergi Kembangkan Wisata Halal dan Umrah
Nunomics Dorong Kebangkitan Ekosistem Digital Syariah
Wapres Optimis Keuangan Syariah Berperan Penting untuk Indonesia Emas
Udin Salahudin Mengusung Program Halal Lifestyle di PT Pegadaian
Muhadjir: Pinjol Bisa Dimanfaatkan untuk Pembiayaan UKT dengan Pengawasan Ketat
Nilai Transaksi Kripto 2024 Naik Lampaui 300%
OJK Kepri Perketat Pengawasan Pinjaman Online, Ajak Masyarakat Bijak Meminjam
Gaya Hidup 'Yolo' dan 'Fomo' Dorong Generasi Z Terjebak Pinjaman Online
Fungsi Pengawasan OJK Dipertanyakan Usai Polri Sita Dokumen RUPSLB Palsu
4 Bandar Judi Online Terdeteksi, Kapolri: Kita akan Telusuri Sampai Titik Puncak
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap