visitaaponce.com

Asosiasi Fintech Syariah Gencarkan Penetrasi Hingga ke luar Jawa

Asosiasi Fintech Syariah Gencarkan  Penetrasi Hingga ke luar Jawa
Fintech Syariah bakal gencarkan penetrasi ke luar Jawa.(MI/Naufal Zudhi)

Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) Ronald Yusuf Wijaya mengatakan bahwa pihaknya akan melebarkan penetrasi terhadap adopsi Financial Technology (Fintech) Syariah  di  luar Pulau Jawa.  

"Kami berusaha  sekitar 50% kota-kota yang dikunjungi akan di luar Pulau Jawa. Artinya kami akan coba ke daerah-daerah juga.Saat ini kami punya program di 8 kota yang sudah kami identify dengan  4 kota  di luar Jawa," katanya di Jakarta pada Rabu (1/11)

Di sisi lain, Ronald melihat ada fenomena dimana infrastuktur telekomunikasi  di beberapa daerah  belum bagus. Sehingga ini  mungkin menjadi alasan mereka sedikit terlambat dalam mengadopsi Fintech.

"Namun kami tetap optimis bahwa pada masa ini teman-teman media menjadi ujung tombak literasi kepada masyarakat. Kami juga akan berpartner dengan lembaga asosiasi lainnya yang berurusan dengan keuangan dengan harapan bisa memperkaya konten dan juga literasi dari promosi yang akan kita lakukan satu bulan kedepan," jelasnya.

Saat ini AFSI telah menggelar Olimpiade Fintech Syariah Nasional dimana sudah ada sebanyak 81 tim dari total 24 universitas beradu membuat exposure agar makin banyak masyarakat yang terliterasi tentang Fintech Syariah.

Ronald  menambahkan bahwa tahun lalu Indonesia menempati peringkat ketiga dunia dalam Fintech Syariah dibawah Saudi dan Malaysia.

"Harapannya dengan kegiatan seperti ini kita bisa dorong lebih jauh lagi, InsyaAllah dalam satu atau dua tahun kedepan kita di posisi yang lebih baik lagi," tandasnya.

Di sisi lain, Deputi Komisioner Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK, Moch Ihsanuddin menyebut bahwa perusahaan Fintech ternyata belum bisa dikatakan sustain sampai waktu yang panjang.

"Karena dari data statistik 64% itu umurnya masih dibawah 5 tahun, nah sementara yang sudah proven dia sudah eksis lebih dari 20 tahun itu baru 2,7%. Nah ini perlu ujian panjang mengalami guncangan kehidupan yang dahsyat di dunia Fintech ini, jangan biarkan mereka terlanjur dewasa dengan kehidupan liar," pungkasnya. (Fal/E-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat