visitaaponce.com

Hanya Tanam Singkong, Food Estate Prabowo Dikritik

Hanya Tanam Singkong, Food Estate Prabowo Dikritik
Presiden Joko Widodo meninjau panen raya padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3).(Rumgapres)

PROYEK food estate garapan Menteri Pertahanan yang juga bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto dikritik karena hanya menanam tapioka atau singkong di Kalimantan

Kritik itu disampaikan tim kampanye pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam acara seminar publik bertajuk Pandangan Pasangan Capres/Cawapres dalam Isu Lingkungan dan Peruabhan Iklim di Pemilu 2024 yang digelar CSIS di Jakarta, Kamis (2/11).

Surya berpendapat, seharusnya, arah program food estate adalah penanaman beras yang lebih rendah karbon dan tahan iklim. Sementara, tapioka yang dijadikan target food estate pemerintah saat ini disebutnya tidak dapat langsung dikonsumsi, terutama untuk industri karena rasanya pahit.

Baca juga : Kampanye Akbar Bisa Pengaruhi 10% Undecided Voters

"Memang besar-besar singkongnya, segede paha, tapi pahit rasanya jadi enggak bisa langsung dimakan. Kenapa enggak food estate beras gitu misalnya, kenapa enggak mikirin soal itu?" ujar Surya.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti pembukaan hutan yang dijadikan proyek food estate. Surya mempertanyakan nasib kayu-kayu dari pohon yang ditebang untuk proyek food estate. "Food estate-nya enggk jadi, kayunya hilang juga. Bagaimana menjelaskan itu?"

Prabowo Jawab Kritik Food Estate

Dalam kesempatan yang sama, juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak berkilah bahwa food estate yang berfokus pada penanaman singkong merupakan program yang dilaksanakan Menhan sebagai cadangan logistik strategis. Program tersebut merupakan konsepsi militer terkait logistik pangan.

Baca juga : Eks Pimpinan KPK Imbau Masyarakat Tak Pilih Presiden Pencitraan

"Jadi yang dibangun oleh Menhan itu adalah area pertanian singkong yang digunakan untuk cadangan logistik strategis ketika kondisi krisi pangan," terang Dahnil.

Oleh karenanya, ia berpendapat kecukupan kebutuhan pangan lewat program food estate adalah hal yang keliru. Dahnil juga membantah program food estate di era pemerintahan Presiden Joko Widodo telah gagal. Sebab menurutnya, program itu masih dalam proses.

Selain itu, food estate juga tidak hanya diampu oleh Prabowo selaku Menhan semata. Dahnil mengatakan bahwa leading sector program food estate adalah Menteri Pertanian. (Z-4)

Baca juga : Prabowo Minta Maaf Usai Debat, Anies: Boleh-boleh Saja

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat