visitaaponce.com

Industri Mamin Loyo, Pengamat Ada Peralihan Konsumsi

Industri Mamin Loyo, Pengamat: Ada Peralihan Konsumsi
Masyarakat mengunjungi pameran industri makanan, minuman, jasa boga, hotel, restoran dan cafe, serta bakery, The Global Food Marketplace(MI / ADAM DWI)

PERTUMBUHAN industri makanan dan minuman (mamin) tengah lesu. Pada kuartal III 2023, industri tersebut tumbuh 4,39% secara tahunan atau year on year (yoy). Anjlok dibanding periode yang sama di tahun lalu yang tumbuh 4,9% yoy. Pengamat ekonomi dari Center of Reform on Economics (Core) Yusuf Rendy Manilet menuturkan ada peralihan konsumsi dari masyarakat kelas menengah atas.

Orang mampu disebut melakukan penyesuaian dengan mengganti pola konsumsi mereka dengan belanja yang sifatnya memberikan pengalaman seperti kegiatan liburan atau travelling.

"Aktivitas travelling itu tumbuh 10,77% yoy. Masyarakat melakukan perubahan yang tadinya berbelanja makanan minuman sebagai hal yang sekunder, menjadi aktivitas belanja untuk pengalaman seperti travelling," kata Yusuf kepada Media Indonesia, Rabu (8/11).

Baca juga: Proyeksi Industri Mamin 2023 Anjlok ke Level 5%

Ia juga mengemukakan penyebab industri mamin loyo di kuartal III tahun ini karena berkurangnya tambalan bantuan pemerintah untuk masyarakat menengah. Di tahun lalu, pemerintah aktif memberikan bantuan sosial tunai untuk kelompok menengah ke bawah, sehingga masyarakat siap membelanjakan lebih banyak.

Sementara di tahun ini, beragam bantuan sosial seperti bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT) tidak disalurkan pemerintah secara penuh. Alhasil, masyarakat cenderung menahan konsumsi makanan minuman yang tidak penting sifatnya dan akhirnya mempengaruhi pertumbuhan pada industri tersebut.

Baca juga: CSIS: Ekonomi RI Diramalkan Tetap Bertahan di Angka 5%

"Masalah bantuan ini berdampak terhadap pola konsumsi mereka dan saya kira salah satu sektor lapangan usaha yang kemudian terdampak dengan perubahan pola konsumsi tersebut adalah industri mamin," pungkasnya. (Ins/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat