Ekonomi Filipina Kuartal Ketiga Tumbuh Lampaui Perkiraan
![Ekonomi Filipina Kuartal Ketiga Tumbuh Lampaui Perkiraan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/7b24c25c44528cf8238cb5a9aef6b4f5.jpg)
PEREKONOMIAN Filipina tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal ketiga. Namun pemerintah memperingatkan inflasi masih merupakan tantangan besar.
Ekspansi tahunan sebesar 5,9% merupakan peningkatan yang baik dari 4,3% pada tiga bulan sebelumnya dan jauh lebih baik dibandingkan perkiraan survei Bloomberg sebesar 4,7%. Peningkatan tajam dalam belanja pemerintah merupakan pendorong utama lonjakan terbaru ini, menurut data Otoritas Statistik Filipina (Philippine Statistics Authority), Kamis (9/11).
Namun, peningkatan inflasi dan serangkaian penaikan suku bunga bank sentral telah menaikkan suku bunga sebesar 450 basis poin sejak Mei 2022. Ini membebani pertumbuhan belanja rumah tangga yang melambat selama dua kuartal berturut-turut menjadi lima persen.
Baca juga: Tiongkok kembali Alami Deflasi pada Oktober
"Inflasi masih merupakan tantangan besar," Menteri Perencanaan Ekonomi Arsenio Balisacan mengatakan kepada wartawan. Penurunan harga pada Oktober menjadi 4,9% masih di atas target pemerintah sebesar 2%-4%.
Musim panen meningkatkan pasokan beras dan sayur-sayuran pada bulan lalu, sehingga mengurangi biaya pangan. Namun Balisacan berharap penurunan harga akan membantu belanja konsumen pada kuartal keempat dan pada kuartal-kuartal berikutnya.
Baca juga: Gairahkan Pasar Keuangan, Anak Jerman akan Diberi Uang untuk Investasi
Percepatan pertumbuhan pada Juli-September ini menyusul perlambatan pertumbuhan selama tiga kuartal berturut-turut dan Balisacan mengatakan target tahunan pemerintah sebesar 6%-7% masih bisa dicapai. Namun perekonomian perlu tumbuh sebesar 7,2% pada periode saat ini untuk mencapai batas bawah kisaran tersebut.
Meskipun kuartal ketiga menunjukkan pemulihan yang kuat, ekonom senior Asia Capital Economics, Gareth Leather, memperingatkan, "Kami tidak memperkirakan kekuatan ini akan bertahan lama." Dia mengatakan tingginya suku bunga dan lemahnya pertumbuhan global akan melemahkan kekuatan perekonomian Filipina di tahun baru. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Rp16.500, Batas Maksimal Toleransi Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar AS
Pengembangan UMKM Butuh Strategi yang Tepat
Oasis Central Sudirman Diharapkan Gerakkan Perekonomian Nasional melalui FDI
Kontribusi Pasar Modal terhadap Ekonomi Indonesia
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Pemda Diharapkan Mampu Optimalisasi Belanja
Sarang Bandar Judi Online, Kominfo Tutup Akses Internet dari Kamboja dan Filipina
Cek Prakiraan Cuaca (30/6) untuk Merencanakan Aktivitas Anda
Pemblokiran Akses Internet ke Filipina dan Kamboja Jadi Ikhtiar Kecil Berantas Judi Online
Penjaga Pantai Tiongkok Dituduh seperti Bajak Laut di Laut Cina Selatan
Calvin Verdonk: Harusnya Indonesia Menang 5-0 atas Filipina
Lawan Berat Menanti Timnas di Putaran Ketiga
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap