visitaaponce.com

Jokowi Segera Groundbreaking Pabrik Pupuk di Papua Barat

Jokowi Segera Groundbreaking Pabrik Pupuk di Papua Barat
Presiden Joko Widodo melakukan groudbreaking PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT).(Sekretariat Presiden)

DIREKTUR Utama (Dirut) Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menerangkan Presiden Joko Widodo bakal melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pabrik baru anak usaha perusahaan yakni PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) di kawasan industri Fakfak, Papua Barat, pada akhir bulan ini.

Ia menjelaskan setelah 41 tahun tidak ada pembangunan industri pupuk baru. Pembangunan pabrik pupuk yang terakhir didirikan ialah pabrik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia di tahun 1982.

"Kami akan bangun pabrik satu lagi di Papua Barat. Insya Allah akan diresmikan atau groundbreaking oleh presiden tanggal 24 November 2023. Sudah dari tahun 1958, 1972 dibangun pabrik, terus terakhir di tahun 1982," jelas Rahmad di acara Jambore Makmur di Kawasan Pupuk Kujang, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (11/11).

Baca juga: Ganjar Soroti BUMN Karya Bangkrut di Era Jokowi

Ia menuturkan Pabrik Pupuk Kaltim di Papua Barat akan memiliki kapasitas dua juta ton pupuk per tahun. Rinciannya ialah 1,15 juta ton urea dan 825.000 ton amoniak. Jika dihitung per harinya, pabrik tersebut akan memproduksi amoniak 2.500 metric ton per day (MTPD) dan urea 3.500 MTPD.

"Mohon doanya karena ini setelah lebih dari 40 tahun tidak ada pembangunan industri pupuk baru. Kita akan mulai tahun ini dengan membangun klaster baru di Papua Barat," imbuhnya.

Baca juga: Pemerintah Targetkan Bauran EBT 23% pada 2024

Pabrik PKT Selesai 2028

Dirut Pupuk Indonesia menyebut pabrik PKT terbaru itu akan selesai di 2028. Produksi pupuk dari Fakfak ini akan difokuskan untuk pangsa pasar dalam negeri, utamanya di Papua. Hal ini guna memenuhi kebutuhan pupuk untuk mendukung ketahanan pangan.

"Pangsa pasar tentu untuk domestik. Tanah di Indonesia Timur kan subur sekali, tapi biaya logistik mahal. Jadi, insya Allah produksi pertanian di Indonesia timur akan tumbuh," ucapnya.

Rahmad menambahkan pihaknya telah memiliki Program Makmur yang diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir di 2021.  Program ini untuk mendukung ekosistem pertanian yang memudahkan akses petani terhadap teknologi pertanian, permodalan, asuransi, kemudahan akses petani terhadap pupuk dan sarana pertanian yang berujung pada peningkatan produktivitas dan peningkatan kesejahteraan petani.  

Adapun kinerja program Makmur sampai dengan Oktober 2023, luas lahan program yang terealisasi dari program itu mencapai

306.775 hektare dengan jumlah petani 90.632 orang. Dari data Pupuk Indonesia, seluruh peserta program Makmur ini tercatat peningkatan produktivitas beberapa tanaman pertanian seperti padi sebesar 14% atau menjadi 6,5 ton per hektare dari sebelumnya 5,7 ton per hektare.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat