visitaaponce.com

IHSG Ditutup Menguat, Jelang Rilis Data Inflasi AS

IHSG Ditutup Menguat, Jelang Rilis Data Inflasi AS
Papan informasi saham di BEI Jakarta, beberapa waktu lalu.(MI/Moh Irfan)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/11) sore ditutup menguat di tengah pasar yang sedang mencermati rilis inflasi Amerika Serikat (AS) nanti malam waktu Indonesia.

IHSG ditutup menguat 23,75 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.862,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,69 poin atau 0,30 persen ke posisi 903,91.

"IHSG dan bursa regional Asia cenderung menguat di tengah penantian pasar akan rilis data inflasi AS Oktober 2023, dimana data tersebut akan menjadi pertimbangan bank sentral AS terhadap suku bunga acuan kedepannya," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Baca juga : IHSG Berpeluang Menguat Jelang Rilis Neraca Perdagangan Pekan Ini

Sementara itu, Morgan Stanley memprediksi The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya pada Juni 2024 dan juga saham dan obligasi akan bertumbuh.

Morgan Stanley memperkirakan ekonomi Amerika pada awal tahun masih tertekan, namun akan pulih setelahnya.

Baca juga: Bank Indonesia Proyeksikan Inflasi 2024 Capai 3,20%

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan kemungkinan penurunan suku bunga The Fed AS baru akan terjadi pada semester II-2024, dengan total penurunan secara kumulatif sebesar 50 basis poin (bps).

Sebelumnya, pasar menantikan pembicaraan yang sangat dinanti antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk mendapatkan petunjuk mengenai hubungan AS dan Tiongkok.

Biden dan Xi dijadwalkan bertemu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC pada pekan ini, di tengah harapan akan peningkatan hubungan antara dua negara dengan ekonomi terbesar tersebut.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, 10 sektor meningkat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik sebesar 1,36%, diikuti sektor kesehatan dan sektor teknologi masing-masing sebesar 1,21% dan 0,66%.

Sedangkan satu sektor turun yaitu sektor barang konsumen primer turun minus 0,15%.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu NATO, MBTO, PURI, TRIS, dan BBYB. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SDPC, MENN, MAYA, ASMI dan BSML.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.030.548 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,56 miliar lembar saham senilai Rp7,02 triliun. Sebanyak 285 saham naik, 233 saham menurun, dan 234 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 110,80 poin atau 0,34% ke 32.695,90, indeks Hang Seng melemah 29,34 poin atau 0,17% ke 17.396,85, indeks Shanghai menguat 9,54 poin atau 0,31% ke 3.056,07, dan indeks Strait Times melemah 3,81 poin atau 0,12% ke 3.102,87. (Ant/Z-4)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat