Pengusaha Ibu Kota Prediksi Kenaikan UMP Tahun Depan Lebih Kecil
![Pengusaha Ibu Kota Prediksi Kenaikan UMP Tahun Depan Lebih Kecil](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/c53d66c13242f4dd269225cdd90e85da.jpeg)
ANGGOTA Dewan Pengupahan DKI Jakarta dari unsur pengusaha Herber Simbolon memprediksi kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta di 2024 akan lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan UMP tahun ini.
Herber menjelaskan, hal itu disebabkan faktor kenaikan pertumbuhan ekonomi Jakarta yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Di samping itu, tidak ada yang berbeda antara PP 51/2023 dengan PP 36/2021 tentang Pengupahan.
"Tahun lalu pertumbuhan ekonomi Jakarta di atas 5%. Tahun ini 4,8%. Inflasi juga relatif stabil kecil di 1,8%," kata Herber saat dikonfirmasi Media Indonesia, Rabu (15/11).
Baca juga : Jawa Barat segera Bahas Upah Minimum Provinsi 2024
Ia memprediksi berdasarkan dua indikator tersebut, kenaikan UMP tahun depan di bawah Rp200 ribu.
"Ya paling maksimal kalau alpha-nya 0,3 pun paling hanya Rp150 ribu-Rp200 ribu," ungkap Herber.
Baca juga : Kemenaker Yakin Upah Minimum 2024 akan Naik
Namun, ia menegaskan, besaran UMP masih akan dibahas melalui sidang Dewan Pengupahan DKI Jakarta pekan ini. Ia optimistis penetapan UMP akan selesai tepat waktu sesuai tenggat waktu yang diminta oleh pemerintah pusat yakni 21 November.
Di sisi lain, ia menilai besaran UMP yang diminta oleh pihak buruh sebesar Rp6 juta atau kenaikan hingga 15% terlalu berat. Bahkan ia mengingatkan jika buruh meminta kenaikan terlalu tinggi, pengusaha bisa saja memindahkan usahanya ke daerah lain.
"Di samping itu ada hal yang harus diperhatikan oleh buruh bahwa ada program-program subsidi pemerintah yang menetapkan maksimal penghasilan Rp5 juta, jika lebih dari itu tidak bisa mendapatkan program itu. Jadi jangan merongrong tapi tidak tahu dampaknya," jelasnya.
Di sisi lain, ia mengingatkan untuk warga di Jakarta sudah mendapatkan program bantuan dari Pemprov DKI seperti Kartu Jakarta Pintar, Kartu Pekerja Jakarta, dan lainnya. Ia meminta Pemprov DKI terus mempertajam program bantuan ini.
"Ini sangat membantu warga Jakarta. Tapi ada perhatian soal Kartu Pekerja Jakarta yang hanya bisa di belanjakan di jam kerja. Ini agak sulit. Harusnya bisa dibuat 24 jam," imbuhnya.
Dihubungi terpisah, perwakilan buruh dari DPC Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) Jakarta Timur, Endang, mengatakan menolak PP 51/2023.
"Kami menyuarakan penolakan terhadap PP 51," ujarnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan masih menunggu keputusan penggunaan angka indeks tertentu untuk merumuskan UMP.
"Terkait data indeks tertentu/alpha dari pemerintah dalam hal ini dari BPS pusat sebagai dasar penetapan UMP 2024, saat ini tinggal menunggu surat pengantar dari Kemnaker untuk di teruskan ke seluruh gubernur se-Indonesia," ujarnya.
Ia pun meminta semua pihak menahan diri dan menyampaikan aspirasi di dalam sidang Dewan Pengupahan.
"Nanti kita masih ada tahapannya yaitu sidang Dewan Pengupahan," imbuhnya. (Z-5)
Terkini Lainnya
Tidak Dapat KJP, Orang Tua Murid Geruduk Kantor Sudin Pendidikan Jakpus
Jakarta dan Jabar Minim Tokoh, PKB: Cuma Anies Baswedan dan Ridwan Kamil
Polusi Udara Bisa Picu Depresi dan Rusak Kesehatan Mental
PKS DKI: Pecat Anggota DPRD yang Main Judi Online
PDIP Prioritaskan Andika Perkasa Calon Gubernur DKI Jakarta
Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi: Tidak Tertarik
Kejagung Belum Bisa Panggil Tersangka Korupsi Timah Hendry Lie: Dia Masih Sakit
Inspiratif, Tiga Perempuan Penerima The Most Inspiring Women Award 2024
Usung Visi Majukan Dunia Usaha di Jakarta lewat Hipmi
Pengusaha Rental Minta Polres Jaktim Usut Tuntas Penggelapan Mobil Burhanis
PIP Gelar UMi Youthpreneur 2024
Menjadi Agregator Pelaku Usaha, UMKM Bidang Kecantikan Didorong Terus Bertumbuh
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap