visitaaponce.com

Prospek Stabilitas Keuangan Zona Euro masih Rapuh

Prospek Stabilitas Keuangan Zona Euro masih Rapuh
Kantor pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt am Main, Jerman bagian barat, pada 26 Oktober 2023.(AFP/Kirill Kudryavtsev.)

PROSPEK stabilitas keuangan zona euro masih rapuh karena kondisi pembiayaan lebih ketat, inflasi tinggi, dan ketegangan geopolitik membebani kawasan mata uang tunggal. Bank Sentral Eropa (ECB) memperingatkan itu pada Rabu (22/11).

ECB telah menaikkan suku bunga dengan kecepatan tinggi untuk meredam lonjakan inflasi selama setahun terakhir. Namun kenaikan harga konsumen masih di atas target bank sebesar dua persen.

Sementara itu, biaya pinjaman yang lebih tinggi berdampak buruk pada 20 negara pengguna euro. Komisi Eropa pada pekan lalu menurunkan perkiraan pertumbuhannya untuk tahun ini dan tahun depan.

Baca juga: Tiongkok Kemungkinan Bantu Kembangkan Pelabuhan Fiji

"Prospek perekonomian yang lemah serta konsekuensi dari inflasi yang tinggi membebani kemampuan masyarakat, perusahaan, dan pemerintah untuk membayar utang mereka," kata wakil presiden ECB Luis de Guindos dalam Tinjauan Stabilitas Keuangan terbaru bank sentral tersebut.

"Sangat penting bagi kita untuk tetap waspada ketika perekonomian sedang bertransisi ke lingkungan dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi ditambah dengan meningkatnya ketidakpastian dan ketegangan geopolitik."

Baca juga: Uni Eropa: Prancis dan Belgia Berisiko Langgar Aturan Anggaran

Tinjauan tersebut memperingatkan bahwa resesi ialah skenario yang mungkin terjadi karena prospek yang memburuk. "Dampak penuh dari biaya pinjaman yang lebih tinggi terhadap aktivitas perekonomian belum terasa dan banyak sektor mungkin menghadapi tantangan karena meningkatnya biaya pembayaran utang," katanya.

Laporan tersebut merujuk pada pasar realestat yang dikatakan mengalami penurunan. Bank-bank--yang sejauh ini mendapat manfaat dari suku bunga yang lebih tinggi--dapat menghadapi masalah karena biaya pinjaman yang lebih tinggi menyebabkan turunnya permintaan pinjaman.

Kekhawatiran terhadap stabilitas kawasan euro meningkat karena pecahnya perang Israel-Hamas. Selain potensi dampaknya terhadap pasar energi, terdapat juga, "Potensi memicu penghindaran risiko di pasar keuangan dan melemahkan kepercayaan terhadap perekonomian riil," katanya. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat