visitaaponce.com

Transaksi E-commerce Oktober Rp42,2 Triliun, BI Tingkatkan Perputaran Uang

Transaksi E-commerce Oktober Rp42,2 Triliun, BI: Tingkatkan Perputaran Uang
Warga melihat etalase di situs belanja daring di Pandeglang, Banten, Senin (23/10/2023).(Antara/Muhammad Bagus Khoirunas.)

BANK Indonesia mencatat transaksi e-commerce tumbuh positif. Berdasarkan nominal, pada Oktober 2023 mencapai Rp42,2 triliun, atau 10,69% (mtm) dan 4,99% (yoy). Sedangkan pada volume, posisi per Oktober tercatat 361,54 juta transaksi atau 8,13% (mtm) dan 32,04% (yoy). 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menekankan angka Rp42,2 triliun merupakan angka bulanan. "Kalau mau setahun dikalikan rata-rata kurang lebih dikalikan 12 (bulan). Nilai Rp42,2 triliun itu transaksi dalam satu bulan yaitu Oktober," kata konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI November 2023, Kamis (23/11).

Bank Indonesia juga melakukan analisis dari transaksi e-commerce. Pertama, transaksi e-commerce meningkatkan percepatan perputaran uang, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas. "Sebab dahulu, kalau orang belanja perlu keluar dan ke toko. Itu volume transaksinya perlu waktu. Sedangkan ini (e-commerce) bisa lebih cepat sehingga perputaran uang tidak hanya transaksi tetapi juga antara pembeli dan penjual terjadi lebih cepat," kata Perry.

Baca juga: BI: Kenaikan UMP tidak akan Berdampak ke Inflasi

Apalagi transaksi dengan QRIS dan BI Fast yang bisa diselesaikan secara serta merta. Kalau menggunakan BI Fast, transaksi akan langsung secara realtime. Sedangkan bila melalui gerbang pembayaran nasional (GPN), dia akui memang penyelesaian transaksi memerlukan waktu. "Inilah alasan kami akan mengintegrasikan keduanya," kata Perry.

Kedua, dari sisi harga barang juga akan lebih murah dengan transaksi di e-commerce. Ini juga mendukung pengendalian inflasi, khususnya harga-harga barang untuk kebutuhan sehari-hari seperti fesyen, personal care, makanan dan minuman, elektronik, serta komponen-komponen barang yang diperdagangkan juga mendukung pengendalian inflasi, karena harganya bisa lebih murah. "Itu alasan kami terus mempercepat digitalisasi keuangan karena manfaatnya banyak," kata Perry.

Baca juga: Akhirnya Diresmikan, Pembangunan Bandara di Fakfak dan Nabire Habiskan APBN Rp1,5 T

Pertama, mendorong ekonomi karena perputaran transaksi bisa lebih cepat. Kedua, perputaran uang antara pembeli penjual dan juga institusi keuangan lebih cepat. Ketiga, bisa mendukung penurunan inflasi.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta menjabatkan berdasarkan kategori produk, ada tiga teratas yang berkontribusi besar pada e-commerce, yaitu fesyen, personal care dan kosmetik, serta rumah tangga dan kantor. "Ada dua hal yang menyebabkan. Pertama, akseptasi untuk belanja di e-commerce semakin meluas. Kedua, ada promo di tanggal-tanggal kembar," kata Fili. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat