visitaaponce.com

Kolaborasi GandengTangan-Kaltim Ventura Berikan Pendanaan Bagi UMKM Lewat Skema Inovatif

Kolaborasi GandengTangan-Kaltim Ventura Berikan Pendanaan Bagi UMKM Lewat Skema Inovatif
Kerja sama GandengTangan dengan Kaltim Ventura untuk pendanaan UMKM(Dok. GandengTangan)

DIGITALISASI telah menjadi solusi alternatif pendanaan bagi pelaku UMKM yang belum mendapat kredit dari lembaga keuangan konvensional. 

Meski demikian, pembiayaan UMKM masih belum merata dan masih terpusat di Pulau Jawa. Berdasarkan riset Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI), penyaluran pembiayaan UMKM masih belum merata dan masih terpusat di Jawa dan Bali, yakni 62% dari total pembiayaan UMKM di 2022.

Mengatasi kesenjangan itu, GandengTangan, penyedia layanan pinjaman antar-pihak (peer-to-peer lending) bagi UMKM terus melakukan kolaborasi dengan berbagai lembaga keuangan, salah satunya Kaltim Ventura yang sudah berjalan selama satu tahun.

Baca juga : Sukses Woodka Mengembangkan Usaha Bersama Tokopedia

Kolaborasi itu mengembangkan layanan pinjaman usaha produktif. Lewat pinjaman yang diberikan dengan limit hingga Rp500 juta tersebut, dana tersebut telah diterima oleh berbagai UMKM yang telah memenuhi persyaratan analisis risiko.

CEO GandengTangan Jezzie Setiawan menjelaskan, sejak 2015, GandengTangan terus hadir memberikan bantuan bagi pelaku usaha, khususnya pedagang mikro di Indonesia. GandengTangan terus melakukan pemerataan pembiayaan UMKM lewat kolaborasi berbagai lender untuk pendanaan di Jawa dan luar Jawa. 

Baca juga : Fintech P2P Lending Dorong Pertumbuhan dan Inklusi Keuangan Bagi UMKM

"Kolaborasi bersama Kaltim Ventura sendiri menjadi kali pertama GandengTangan menggandeng lender dari Kalimantan Timur. Kami bangga bahwa kolaborasi yang berjalan sejak 2022 telah mampu membawa manfaat yang maksimal bagi pelaku usaha. Di momentum Bulan Fintech Nasional, kami berharap bisa terus menjangkau masyarakat yang belum tersentuh layanan jasa keuangan," kata Jezzie.

Pengajuan pembiayaan pun tak sulit. Jika pelaku usaha di Kalimantan Timur dan sekitarnya tertarik mengajukan dana pinjaman, mereka bisa mengajukan melalui Kaltim Ventura atau cukup mengajukan secara online melalui website GandengTangan.co.id dan mengisi formulir sebagai peminjam.

Secara potensi, keterampilan digital wilayah Kalimantan Timur yakni sebesar  3,62 dari skala 1-5 poin pada 2022. Skor tersebut jauh lebih besar daripada skor nasional 3,54 poin. 

Hal itu berpotensi melahirkan bisnis-bisnis dengan kapabilitas literasi dan finansial yang tinggi atau kelompok bisnis unggul. Melihat potensi itu, Kaltim Ventura terus melakukan pendekatan ke pelaku Gerakan Ekonomi Kreatif (GEKRAF) Samarinda. 

Sebagai salah satu Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD), Kaltim Ventura memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dari BPR karena menawarkan layanan lain seperti obligasi konversi yang tidak dimiliki lembaga keuangan lain.

Direktur Utama Kaltim Ventura Hanif mengatakan, Kalimantan Timur menyimpan segudang potensi yang penting untuk dimaksimalkan. Penyaluran pendanaan yang cepat dan mudah bagi UMKM sendiri tentu dapat mengoptimalkan ekosistem pertumbuhan UMKM. 

"Saya melihat hal ini sangat tercermin dari GandengTangan. GandengTangan mampu memberikan akses yang mudah diakses dan memiliki jangkauan UMKM seluruh Indonesia. Semoga kolaborasi yang telah berjalan ini bisa semakin panjang dan mampu memberi manfaat luas bagi UMKM khususnya di Kalimantan Timur," ujarnya.

Beroperasi sejak 1995, Kaltim Ventura telah menjangkau lebih dari 400 nasabah yang tersebar di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, dengan total akumulasi penyaluran yang sudah disalurkan lebih dari Rp700 miliar hingga awal 2023. Kaltim Ventura menyediakan layanan akses keuangan mulai dari penyertaan saham/obligasi konversi, pembiayaan usaha produktif.

Agus Prianto (38), salah satu pengusaha tahu di wilayah Samarinda, Kalimantan Timur menyatakan syukurnya atas pembiayaan yang diterima melalui Kaltim Ventura. 

"Dulu, tempat kami masih terbatas hanya 4 meter persegi dan belum ada tenaga bantuan. Akibatnya, waktu yang dihabiskan dalam membuat tahu sangat banyak. Setelah mendapatkan bantuan pendanaan, saya jelas terbantu karena mampu mengembangkan bisnis lebih luas. Kini, saya berhasil menghasilkan 5 karung tahu yang masing-masing karungnya seberat 250 kg. Pabriknya pun berhasil diperluas dan mampu menambah modal belanja kedelai. Saya berharap bisa terus mengembangkan usaha ini lebih luas lagi," jelasnya.

Pada 2023, GandengTangan telah menyalurkan dana lebih dari Rp 150 miliar. Hal ini menambah akumulasi keseluruhan penyaluran dana dari awal hadir, yakni lebih dari Rp 250 miliar. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat