visitaaponce.com

Fintech P2P Lending Dorong Pertumbuhan dan Inklusi Keuangan Bagi UMKM

Fintech P2P Lending Dorong Pertumbuhan dan Inklusi Keuangan Bagi UMKM
Platform fintech P2P lending dinilai memnuka pintu bagi UMKM yang kesulitan mendapatkan kredit dari lembaga keuangan konvensional.(Freepik)

DALAM era transformasi digital, platform fintech peer-to-peer (P2P) lending menjadi pilar penting dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Alternatif sumber pendanaan ini telah membuka pintu bagi pelaku UMKM yang sebelumnya kesulitan mengakses kredit dari lembaga keuangan konvensional.

Proses digitalisasi dalam pinjaman online memainkan peran krusial dalam menyediakan solusi pendanaan yang efisien dan cepat, terutama bagi mereka yang masih masuk dalam kategori unbanked dan underserved. Karen Komala, Pemilik Kedai Mie Arunika PIK 2, adalah salah satu contoh sukses bagaimana pendanaan dari pinjaman online, khususnya melalui platform KlikKami, mampu membantu pertumbuhan usaha.

Karen, yang memiliki usaha kuliner tersebut, menyampaikan pengalamannya KlikKami bukan hanya sekadar platform pinjaman online biasa. "Sebelumnya saya sudah mencoba berbagai platform hingga akhirnya saya pilih KlikKami karena pelayannya bagus dengan bunga yang kompetitif," ungkapnya. Karen memuji kemudahan dalam proses pinjaman, peningkatan limit secara bertahap, dan tenor yang dapat disesuaikan.

Baca juga: Keuangan Terintegrasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Pentingnya pendanaan dari platform seperti KlikKami bukan hanya terletak pada kemudahan proses, tetapi juga pada dampak positifnya terhadap pertumbuhan usaha. Karen berhasil meningkatkan omzetnya lebih dari 50% setelah mendapatkan pendanaan yang memadai. Sukses seperti ini menunjukkan bahwa pendanaan melalui fintech P2P lending dapat menjadi katalisator pertumbuhan bagi UMKM.

Cynthia Winata, Manager Operation KlikKami, menjelaskan saat ini, sektor multiguna masih mendominasi profil penyaluran pendanaan KlikKami. Namun, perusahaan terus berupaya untuk menyasar lebih banyak sektor produktif dan meningkatkan program pendanaan yang lebih menguntungkan dari segi tenor maupun limit pendanaan.

Baca juga: Laporan Lengkap Soal Lanskap Venture Capital di Indonesia Diluncurkan

"Kami berencana untuk meningkatkan lagi limitnya hingga Rp30 juta dengan tenor yang lebih panjang. Semuanya sedang diproses upgrade termasuk bonus dan semacamnya. Aplikasi juga sedang dikembangkan. Jadi kami ingin betul-betul membantu nasabah kami yang sedang bergerak di bidang UMKM," kata Cynthia.

Adik Firdaus, Pemilik Barbershop Gedong 1, juga merasakan manfaat positif dari pendanaan melalui platform pinjaman online. Adik menerima pendanaan dari Kredito hingga mencapai Rp124 juta. Pandemi Covid-19 memberikan tantangan serius bagi usahanya, namun dengan dukungan pendanaan, Adik mampu mengatasi hambatan dan meningkatkan kinerja bisnisnya.

Daniel Soelistyo, Direktur Kredito, mengaku berupaya aktif meningkatkan inklusi keuangan di kalangan UMKM. "Kredito berupaya meningkatkan inklusi keuangan di kalangan UMKM melalui penyediaan produk pendanaan, salah satunya melalui kerja sama dengan e-commerce guna memperluas jangkauan akses pendanaan berbasis teknologi bagi UMKM," ujar Daniel. Dia juga menegaskan komitmen Kredito dalam melakukan literasi keuangan untuk mendukung pemahaman UMKM dan masyarakat luas tentang manfaat pendanaan digital oleh fintech.

Seiring dengan pertumbuhan industri fintech P2P lending, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyoroti pentingnya penyaluran pendanaan kepada masyarakat unbanked dan underserved. Pada September lalu, outstanding pembiayaan dari fintech P2P lending mencapai Rp 55,70 triliun dengan pertumbuhan 14,28% YoY. Dari jumlah tersebut, penyaluran pembiayaan ke sektor UMKM mencapai 36,57%, menunjukkan besarnya potensi kebutuhan pembiayaan bagi UMKM di Indonesia.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang penyaluran pendanaan ke sektor produktif dan UMKM sebagai strategi yang tepat. Dalam roadmap fintech lending periode 2023-2024, OJK menargetkan penyaluran pendanaan ke sektor tersebut sebesar 30% - 40%. Dengan pertumbuhan yang terjaga dan kualitas risiko yang baik, fintech P2P lending diharapkan terus menjadi pionir dalam mendukung pertumbuhan dan inklusi keuangan bagi UMKM di Tanah Air. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat