Jamin Keamanan Pengguna, TÜV Rheinland Resmikan Laboratorium Pengujian Kaca Kendaraan Bermotor
![Jamin Keamanan Pengguna, TÜV Rheinland Resmikan Laboratorium Pengujian Kaca Kendaraan Bermotor](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/630189381075dc4bc5c70b849a85eda2.jpg)
TÜV Rheinland Indonesia meresmikan Laboratorium Pengujian Kaca Kendaraan Bermotor di Indonesia melalui penunjukkan langsung oleh Kementerian Perindustrian.
Laboratorium itu juga telah menerima akreditasi dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) melalui Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan nomor LP-751-IDN untuk memenuhi kebutuhan para pelaku industri dalam meningkatkan rasa aman pengguna.
Lewat fasilitas itu, TÜV Rheinland bisa menjadi operator layanan pemeriksaan independen dan memastikan bahwa produk kaca yang diproduksi di Indonesia memenuhi standar tinggi.
Baca juga : Pemerintah Terus Dorong Industri Pengolahan Kaca Dalam Negeri Lewat P3DN
Managing Director TÜV Rheinland Indonesia I Nyoman Susila mengungkapkan, laboratorium itu bertujuan untuk mendukung perkembangan industri kaca kendaraan bermotor dengan menyediakan fasilitas pengujian tingkat tinggi sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Inisiatif ini menjadi tonggak penting dalam meningkatkan standar keselamatan dan kualitas produk serta memberikan dorongan signifikan bagi industri lokal dan internasional," ujarnya.
Hadirnya Laboratorium Pengujian Kaca Kendaraan Bermotor TÜV Rheinland telah mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) No 15-1326-2005 dan No 15-0048-2005/amd 1:2014, ECE R43, dan ABNT NBR yang dilakukan sesuai dengan pedoman yang diakui secara internasional dan nasional.
Baca juga : Bus Dilempar Batu, TransJakarta Koordinasi dengan Kepolisian
Keberadaan laboratorium itu diharapkan memberikan kepercayaan kepada pelaku industri, meningkatkan daya saing produk kaca kendaraan bermotor di Indonesia, sekaligus mendukung pertumbuhan ekspor dan impor.
“Komitmen TÜV Rheinland untuk mendukung industri otomotif di Indonesia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya besar yang kami lakukan. Program sertifikasi ini bukan hanya sekadar langkah teknis, namun juga merupakan dorongan strategis yang berpotensi memengaruhi industri lokal serta pelaku ekspor dan impor di tanah air. Dengan kemampuan dan kredibilitas tinggi, laboratorium ini menjadi ujung tombak dalam menjalankan pengujian sesuai dengan parameter penuh persyaratan pengujian SNI,” tambah I Nyoman Susila.
Laboratorium itu menjadi bukti komitmen TÜV Rheinland dalam sektor layanan pengujian, pemeriksaan dan sertifikasi independen dan sebagai wujud komitmen sebagai penyedia jasa testing, inspection and certification (TIC) yang mengedepankan praktik berkelanjutan dalam proses kerjanya.
Baca juga : 55 Klinik Pratama PT Nayaka Era Husada Raih Akreditasi Paripurna
Dengan diresmikannya Laboratorium Pengujian Kaca Kendaraan Bermotor oleh TÜV Rheinland Indonesia ini, juga merupakan cerminan dari potensi pertumbuhan jangka panjang dalam industri kaca kendaraan bermotor di Indonesia.
“Akreditasi ini tidak hanya mendukung upaya pemeriksaan dan sertifikasi dengan standar nasional, tetapi juga memberikan manfaat bagi konsumen dalam aspek keselamatan dan kualitas produk kaca kendaraan bermotor. Dimana saat ini terdapat tingginya permintaan kaca dari industri otomotif untuk mengejar penjualan satu juta unit mobil dan ekspor 500 ribu unit kendaraan,” ujar Donny Purnomo Sekretaris Utama BSN, Deputi Kepala BSN Bidang Akreditasi dan Sekretaris Jendral KAN.
Bertambahnya fasilitas terbaru oleh TÜV Rheinland Indonesia memiliki dampak positif yang subtansial pada industri nasional. Kredibilitas laboratorium yang terakreditasi oleh KAN, memberikan keyakinan kepada pelaku industri terkait kualitas produk mereka.
Baca juga : Ada 17 Kasus Pencurian Sepanjang Januari di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya
Business Executive Vice President Mobility TÜV Rheinland Global Matthias Schubert mengatakan, Laboratorium Pengujian Kaca Kendaraan Bermotor itu adalah bagian dari strategi global TÜV Rheinland terus memperluas dan memperkuat jaringan serta pelayanan di berbagai negara dan berinvestasi di pasar-pasar yang memiliki potensi bisnis jangka panjang.
TÜV Rheinland telah aktif di pasar Indonesia sejak 1980. Setelah mendirikan kantor di Jakarta tahun 1996, TÜV Rheinland Indonesia meluncurkan bisnis uji tipe untuk komponen otomotif di tahun 1998 dan menerima akreditasi dari KAN untuk persetujuan produk SNI (LSPr-026) di tahun 2009.
Tiga tahun kemudian, TÜV Rheinland Indonesia mendirikan laboratorium keselamatan peranti listrik rumah tangga dan laboratorium pelek kendaraan pada 2012. (Z-5)
Terkini Lainnya
Diagnosis Masih Tertinggal, 30% Kematian Anak pada Awal Kehidupan Disebabkan Penyakit Langka
Polres Bogor Ungkap Jaringan Laboratorium Narkoba, 8 Tersangka Ditangkap
Laboratorium Narkotika di Medan Terungkap, Telah Beroperasi selama 6 Bulan
Polri Musnahkan Barang Bukti Laboratorium Narkoba di Bali
Bromat Berlebih pada AMDK Bahayakan Kesehatan
Laboratorium Narkoba Tersembunyi di Bali Dibongkar, 4 Tersangka Ditangkap
Pangsa Pasar Pembiayaan Kendaraan Besar, Perbankan Dituntut Berinovasi
Program Subsidi Motor Listrik Dinilai belum Optimal
Ini Tips Agar Anda Terhindar dari Kejahatan Selama Berkendara
3 dari 5 Residivis Pencuri Kendaraan Bermotor Ditembak Polisi
Ini Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Meningkatnya Tingkat Kecelakaan Mobil
Organda Catat 2.850 Angkot di Depok Tak Bayar Pajak, Nilainya Capai Rp1,7 Miliar
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap